Ilustrasi kredit perbankan.
Perbankan

Proyeksi Perbankan Kuartal I-2024: Pertumbuhan Kredit dan DPK Diperkirakan Melambat

  • Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, yang mana Saldo Bersih Tertimbang (SBT) diperkirakan mencatat peningkatan sebesar 44,6%, turun dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai 96,1%.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) merilis proyeksi survei perbankan kuartalan yang mengindikasikan perlambatan pada kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, yang mana Saldo Bersih Tertimbang (SBT) diperkirakan mencatat peningkatan sebesar 44,6%, turun dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai 96,1%.

Pola historis pertumbuhan kredit baru juga mendukung proyeksi ini, menunjukkan bahwa meskipun tidak setinggi sebelumnya, pertumbuhan masih positif. 

Responden survei menunjukkan bahwa prioritas utama dalam penyaluran kredit baru pada Kuartal I 2024 adalah untuk kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi.

Dalam kategori kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah/Kredit Pemilikan Apartemen (KPR/KPA) tetap menjadi prioritas utama, diikuti oleh kredit multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). 

Secara sektoral, penyaluran kredit baru pada Kuartal I 2024 difokuskan pada sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta sektor Perantara Keuangan.

Kebijakan penyaluran kredit pada Kuartal I 2024 diproyeksikan menjadi lebih ketat, tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) yang mencapai nilai positif sebesar 0,3%. 

Meskipun demikian, perubahan ini diprediksi terjadi pada hampir semua jenis kredit, kecuali KPR/KPA. Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diperkirakan akan mengalami pengetatan, terutama dalam perjanjian kredit dan agunan. 

Sementara itu, kebijakan plafon kredit diprediksi akan lebih longgar. Kebijakan suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit diantisipasi akan tetap relatif longgar.

Sementara itu, seiring dengan proyeksi pertumbuhan kredit, proyeksi DPK pada Kuartal I 2024 menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan DPK diprediksi sebesar 16,1%, lebih rendah dari 93,7% pada kuartal sebelumnya. 

Pola historis menunjukkan perlambatan pertumbuhan ini akan terjadi pada semua jenis kategori instrumen, termasuk giro, tabungan, dan deposito, masing-masing dengan pertumbuhan SBT sebesar 16,4%, 58,4%, dan 6,3%.