<p>Sejumlah penumpang bersiap menaiki rangkaian kereta listrik (KRL) di Stasiun Cawang, Jakarta, Senin, 14 September 2020. Pengguna transportasi KRL menurun drastis saat hari pertama pemberlakuan PSSB total. Pengguna KRL tercatat ada 92.546 pengguna atau berkurang hingga 19% dibandingkan Senin 7 September 2020 pekan lalu yang mencapai 114.075 pengguna pada waktu yang sama. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

PSBB Jilid II, Penumpang Kereta Api Naik 7 Persen

  • JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid kedua. Pada September 2020, jumlah penumpang tercatat naik 7% dibandingkan dengan Agustus lalu. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan mobilitas masyarakat mengalami peningkatan seiring dengan upaya perseroan untuk menjadikan kereta api sebagai moda […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid kedua. Pada September 2020, jumlah penumpang tercatat naik 7% dibandingkan dengan Agustus lalu.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan mobilitas masyarakat mengalami peningkatan seiring dengan upaya perseroan untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan.

“KAI rata-rata melayani 60 ribu pelanggan perhari. Naik 7 persen dibanding bulan Agustus yaitu rata-rata 56 ribu pelanggan per hari,” kata Joni dalam keterangan resmi, Rabu, 23 September 2020.

Dalam menyikapi peningkatan jumlah penumpang ini, perseroan pun menambah jumlah stasiun yang menyediakan layanan rapid test COVID-19. Hingga 22 September 2020, jumlah stasiun yang melayani jasa tersebut menjadi sebanyak 21 stasiun.

Adapun, layanan rapid test pertama kali diluncurkan perusahaan plat merah itu di Stasiun Pasar Senen. Layanan itu diluncurkan pada 29 Juli 2020. Pada tahap awal, jumlah stasiun yang menyediakan layanan tersebut ada sebanyak 12 unit. Harga yang ditawarkan pun terjangkau, yakni hanya sebesar Rp85.000.

Lebih lanjut, 12 stasiun itu meliputi Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Malang.

Kemudian penambahan layanan dilakukan pada Stasiun Jember, Ketapang, Tegal, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Sidoarjo, Kroya, Blitar, dan Jombang.

Menurut Joni, penambahan stasiun yang melayani rapid test ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan perseroan bagi pelanggan dalam rangka menerapkan protokol kesehatan pada perjalanan kereta api.

“Penyediaan layanan rapid test di stasiun bertujuan untuk memudahkan pelanggan sehingga tidak perlu mencari tempat rapid test di luar. Apalagi harganya juga terjangkau,” sebut Joni.