<p>Suasana pengerjaan jalur kereta ringan (LRT) Jakarta jurusan Cawang-Dukuh Atas di samping Waduk Setiabudi, Jakarta, Rabu, 22 Juli 2020. Hingga awal Juli 2020, pengerjaan proyek mencapai 72,51 persen atau bertambah 1 persen dari bulan sebelumnya. LRT Jabodebek nantinya akan terkoneksi dengan kawasan terpadu TOD yang menggabungkan transportasi MRT, Kereta Commuter Line, dan bus TransJakarta yang ditargerkan siap beroperasi secara komersial pada Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

PSBB Kuartal II-2020 Jadi Biang Kerok Industri Konstruksi Hancur 5,39 Persen

  • Menurut data BPS, produksi semen turun 9,08% secara tahunan. Jumlahnya menjadi 12,68 juta ton pada triwulan kedua tahun ini. Selain itu, volume pengadaan semen terkontraksi 7,69% menjadi 12,65 juta ton.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 merosot 5,32% (year on year/yoy). Dari 17 sektor lapangan usaha, 10 sektor mengalami kontraksi termasuk industri konstruksi.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan Industri konstruksi terkontraksi 5,39%. “Indikator utamanya adalah realisasi pengadaan semen terkontraksi karena ada pembasatasan sosial berskala besar (PSBB),” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu 5 Agustus 2020.

Oleh karena itu, kata Suhariyanto, sejumlah proyek infrastrukturpun tertunda sehingga mengakibatkan menurunnya impor bahan baku untuk kegiatan konstruksi. Kinerja industri konstruksi melambat sejak kuartal I-2020. Pada periode ini industri konstruksi mulai menurun ke level 1,29% yoy.

Menurut data BPS, produksi semen turun 9,08% secara tahunan. Jumlahnya menjadi 12,68 juta ton pada triwulan kedua tahun ini. Selain itu, volume pengadaan semen terkontraksi 7,69% menjadi 12,65 juta ton.

Konsumsi Semen Jeblok

Sementara itu, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan konsumsi semen domestik pada kuartal II-2020 turun secara tahunan maupun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada triwulan kedua tahun ini, konsumsi semen domestik sebesar 12,58 juta ton atau merosot 8,2% yoy.

Hingga semester pertama tahun ini, konsumsi semen per bulannya terus terkontraksi. Kendati demikian, ASI mencatat kinerja industri semen mulai membaik pada akhir Juni 2020. Konsumsi semen di dalam negeri pada Juni 2020 meningkat 29,2% yoy menjadi 4,86 juta ton.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso menuturkan pertumbuhan konsumsi semen pada akhir semester I-2020 disebakan oleh pembanding yang rendah pada Juni 2019. Lantaran, Juni 2019 merupakan Ramadan yang mana memang adanya penurunan kegiatan konstruksi pada bulan itu.

“Konsumsi semen harus lebih baik selama Juni-Desember 2020 agar pertumbuhan produksi semen nasional tidak negatif,” ucapnya. Sebab, jika realisasi konsumsi selama semester kedua lebih rendah dari tahun lalu, produksi semen pada akhir tahun ini akan merosot 4% dari realisasi akhir 2019 atau menjadi 73,2 juta ton.

Berikut pergerakan 17 sektor lapangan usaha di kuartal II-2020:

Industri pengolahan -6,19%
Pertanian 2,19%
Perdagangan -7,57%
Konstruksi -5,39
Pertambangan -2,72
Informasi dan komunikasi 10,88%
Jasa Keuangan 1,03%
Administrasi Pemerintahan -3,22%
Transportasi & Pergudangan -30,84%
Jasa Pendidikan 1,21%
Real Estat 2,30%
Akomodasi & Makan Minum -22,02%
Jasa Lainnya -12,60%
Jasa Perusahaan -12,09%
Jasa Kesehatan 3,71%
Pengadaan Listrik & Gas -5,46%
Pengadaan Air 4,56%