PSBB Total Kembali Diberlakukan, Pedagang Minta Jaminan

JAKARTA – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan mitigasi dampak ekonomi akibat berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 14 September mendatang.

Para pedagang sendiri telah berkoordinasi guna menyiapakan langkah-langkah agar penurunan omzet pada masa PSBB lalu tidak terjadi lagi.

“Beberapa bulan terakhir cukup membuat pedagang terpukul, tetapi bagaimanapun juga ini adalah upaya dan langkah yang sudah didiskusikan matang bersama pemerintah pusat,” kata Reynaldi Sarijowan, Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI dalam keterangan media, Jumat, 11 September 2020.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

Salah satu yang tidak direkomendasikan Ikappi adalah adanya zonasi seperti yang pernah dilakukan dulu. Sebab, zonasi justru membuat pedagang semakin sulit dan pendapatan pedagang jauh menurun.

Reynaldi juga mendorong pemerintah daerah untuk memberikan stimulus kepada pedagang dalam rangka menjaga agar pasar tradisional tetapa bertahan. Kemudian, untuk menjaga pasar tradidional tetap aman, dia meminta agar penyemprotan desinfektan dilakukan secara berkala dan bertahap.

DPP Ikappi juga mendorong agar pengelola pasar atau PD Pasar Jaya menyiapkan sekat plastik agar komunikasi yang terjadi di pasar tradisional bisa dibatasi oleh sekat plastik. Sebelumya, protokol semacam ini sudah dilakukan di beberapa pasar di Indonesia dan hasilnya cukup efektif.

“Ini yang akan kami dorong untuk dilakukan di Jakarta, sehingga pedagang tetap bisa berjualan sebagaimana mestinya.”

Merujuk data Ikappi, penurunan omzet pedagang di Jakarta berkisar 60-70%. Padahal, pasar tradisional menjadi salah satu motor penggerak ekonomi karena berisikan sekitar 400 ribu pedagang pasar tradisional dan pedagang kaki lima.

Di satu sisi, Ikappi telah mengimbau para pedagang melalui surat edaran pada tanggal 10 September 2020 kemarin. Surat tersebut berisikan kewajiban pedagang melakukan koordinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Selain itu, para pedagang juga harus secara aktif melaporkan segala kejadian-kejadian atau kasus positif di pasarnya masing-masing.

“Kami menggaransi bahwa pasar tradisional aman dari COVID-19 jika kita bersama-sama menjaga dan memberlangsungkan protokol kesehatan dengan baik.”