<p>Tampilan satelit yang dibuat oleh China Great Wall Industry Corporation tersebut memiliki berat 5.550 kilogram dengan bobot roket peluncur mencapai 425.800 kilogram. / Perseroan</p>

PSN dan Indosat Luncurkan Satelit Nusantara 2

  • Dengan kapasitas 20×36 MHz transponder C-brand FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS, satelit tersebut dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, hingga Australia dalam transponder C-brand.

Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS) meluncurkan Satelit Nusantara 2.

Satelit Nusantara 2 yang dioperasikan oleh PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) dijadwalkan akan meluncur ke orbit pada kuartal II-2020. Satelit ini merupakan hasil pembelian PSN, Indosat Ooredoo, dan PNS pada 2017.

Presiden Direktur PSNS Johanes Indri Priatmodjo mengatakan meski hampir di seluruh dunia sedang mengalami kondisi sulit di tengah pandemi virus corona (COVID-19), pihaknya tetap meluncurkan Satelit Nusantara 2 sebagai bentuk komitmen perusahaan.

“Program Satelit Nusantara 2 merupakan program jangka panjang dan komitmen kami terhadap pelanggan di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 1 April 2020.

Satelit tersebut merupakan pengganti satelit Palapa-D yang berada di orbit 113 Bujur Timur (BT) untuk melayani kebutuhan akses internet broadband dan layanan broadcasting.

Tampilan satelit yang dibuat oleh China Great Wall Industry Corporation tersebut memiliki berat 5.550 kilogram dengan bobot roket peluncur mencapai 425.800 kilogram.

Dengan kapasitas 20×36 MHz transponder C-brand FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS, satelit tersebut dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, hingga Australia dalam transponder C-brand.

Menurut Johanes, satelit Nusantara Dua akan melengkapi portofolio layanan Indosat Ooredoo Business yang menjadikan B2B sebagai mesin pertumbuhan baru.

Satelit dengan masa hidup hingga 15 tahun mendatang ini, lanjutnya, memiliki teknologi yang dapat membawa Classic Fixed Satellite Service di C-band dan HTS di Ku-band.

Hal itu dapat dimanfaatkan untuk VSAT, broadcast, broadband, backbone, dan backhaul.

“Kami telah menyelesaikan satellite pre-shipment review dan hasilnya dapat meluncur pada awal April. Kami berharap peluncuran berjalan lancar sehingga diperkirakan pada Juni 2020 sudah siap melayani masyarakat,” kata Johanes.

Sebelumnya, Satelit Nusantara 1 berhasil lepas landas di Florida, Amerika Serikat, pada 22 Februari 2019. Saat itu PSN menggelontorkan dana US$200 juta hingga US$250 juta setara Rp4 triliun untuk mendanai proyek Satelit Nusantara 1, belum termasuk operasional. (SKO)