<p>Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak. / Dok. Kementerian PUPR</p>
Nasional

PT Adhi Karya Menangkan Paket Pekerjaan Jalan Tol Semarang-Demak Senilai Rp2,1 Triliun

  • PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil memenangkan paket pekerjaan Toll Road Development Semarang-Demak 1C senilai Rp2,1 triliun dengan porsi pekerjaan sebesar 40% dan proses pekerjaan proyek selama 880 hari.
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil memenangkan paket pekerjaan Toll Road Development Semarang-Demak 1C senilai Rp2,1 triliun dengan porsi pekerjaan sebesar 40% dan proses pekerjaan proyek selama 880 hari.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menjelaskan proyek Tol Semarang-Demak ini dikerjaan melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara Adhi Karya dengan Sinohydro Corporation Limited.   

“Dimenangkannya proyek Tol Semarang-Demak 1C tersebut menjadi awal yang baik untuk pencapaian kontrak baru Perseroan di 2022,” kata Sekretaris ADHI Farid Budiyanto dalam keterangan resmi, Sabtu, 29 Januari 2022.

Adapun ruang lingkup pekerjaan ADHI selama proyek berlangsung di antaranya Retention Pond Terboyo dan Sriwulan, Inlet Channel Sriwulan 1500 meter (m), serta Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan.

Untuk diketahui, target kontrak baru ADHI di 2022 bisa tumbuh sebesar 20%-25% atau senilai Rp24-28 triliun dari realisasi kontrak baru di 2021 sebesar Rp15,2 triliun di luar pajak. Target tersebut ditambahkan dengan potensi pergeseran kontrak baru dari 2021 berasal dari sejumlah proyek pembangunan jalan tol senilai Rp9 triliun. 

Perolehan kontrak baru di 2022 ditargetkan dari proyek jalan, gedung, serta proyek infrastruktur seperti pembuatan irigasi, landfill, jaringan gas rumah tangga, dan lainnya dengan sumber dana baik pemerintah, Badan Usaha Negara (BUMN) dan swasta. 

Sedangkan, kontrak baru di 2021 yang sudah dikerjaan ADHI meliputi pekerjaan lini bisnis engineering dan konstruksi sebesar 90%, properti 9%, dan sisanya dari proyek lainnya. 

Menurut tipe pekerjaan perolehan kontrak baru terdiri dari proyek jalan 26%, gedung besar 30%, dan proyek infrastruktur seperti pembuatan irigasi, jaringan gas rumah tangga, dan lainnya 44%.