<p>Ilustrasi ekspor dan impor</p>
Industri

PT Jinheung Electric Indonesia Ekspor Peralatan Listrik ke Korea Selatan Rp2,73 Miliar

  • Total ekspor PT Jinheung Electric Indonesia ke Korea Selatan mencapai US$5,68 juta atau sebesar Rp79,5 miliar sepanjang 2020.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Industri manufaktur di dalam negeri terus didorong untuk mengembangkan daya saing, salah satunya lewat kegiatan ekspor.

Terbaru, PT Jinheung Electric Indonesia melaporkan jumlah ekspor produk peralatan listrik ke Korea Selatan sebanyak 230.000 unit senilai US$195.000 atau Rp2,73 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).

“Produk yang dikirim meliputi, MCB, power socket dan switch,” kata Presiden Direktur Jinheung Electric Indonesia Lee Ki Sou dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Rabu, 18 Maret 2021.

Adapun sepanjang 2020, total ekspor yang dicatat perusahaan ini ke Negeri Gingseng mencapai US$5,68 juta atau sebesar Rp79,5 miliar.

Jinheung Electric Indonesia merupakan perusahaan peralatan listrik yang memproduksi bermacam produk. Kapasitas produksinya mulai dari pemutus sirkuit listrik atau electric MCCB sebanyak 150.000 per bulan, power socket dan switch masing-masing 250.000 dan 150.000 unit per bulan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengungkapkan, bisnis industri peralatan listrik memiliki potensi besar ke depan.

“Ini seiring dengan upaya akselerasi penerapan industri 4.0,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Selama masa pandemi, misalnya, industri pengolahan mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar US$131,13 miliar pada Januari-Desember 2020. Nilai ini naik 2,95% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Alhasil, kinerja tersebut turut mengangkat neraca perdagangan sektor manufaktur pada 2020 mengalami surplus US$14,17 miliar.

Sementara itu, lebih rinci ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar US$6,51 miliar, sedangkan nilai ekspor nonmigas pada periode Januari–November 2020 tercatat sebesar US$5,03 miliar.