PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) Ganti Nama dan Ubah Fokus Bisnis
- Pada RUPS, Perseroan menyetujui perubahan nama PT Protech Mitra Perkasa Tbk berganti jadi PT Mahakarsa Biru Energi Tbk.
Gaya Hidup
JAKARTA- PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) rampung menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Senin, 27 Juni 2022.
Pada RUPS, Perseroan menyetujui perubahan nama PT Protech Mitra Perkasa Tbk berganti jadi PT Mahakarsa Biru Energi Tbk. Pergantian nama dilakukan lantaran OASA berniat untuk mengganti fokus bisnisnya pada industri hijau dan energi terbarukan.
Sebelumnya, OASA diketahui sebagai perusahaan yang terdaftar sebagai emiten infrastruktur dan komunikasi.
Setelah pergantian nama, OASA kini akan lebih menggeluti bisnis pengolahan dan pengelolaan sampah, biomassa, teknologi EBT sekaligus menjalankan peran sebagai kontraktor untuk proyek energi ramah lingkungan.
"Saya nyatakan di sini bahwa ke depan kami memang akan serius menekuni industri hijau yang beromset triliunan rupiah,” ujar Presiden Direktur OASA, Bobby Gafur Umar seperti dikutip TrenAsia.com Selasa, 28 Juni 2022.
- 4 Poin Penting Disinggung Dalam Pertemuan KTM ke-12 dari WTO, Salah Satunya Bea Masuk e-Commerce
- Targetkan Pembiayaan hingga Rp1,5 Triliun, BSI Gelar Akad Massal Bersama 2.500 Nasabah Program KPR Sejahtera FLPP
- Pemegang Saham Setujui Ekspansi Sari Roti (ROTI) ke Produk Olesan dan Susu Cokelat
Guna mewujudkan strategi bisnis baru, Bobby menuturkan bahwa perseroan akan memanfaatkan sumber pendanaan dari luar negeri yang sedang mencari portofolio bisnis berbasis energi bersih atau ramah lingkungan.
Kemudian, untuk menjalankan bisnis ke depannya, OASA dikabarkan telah menggandeng mitra yang memiliki teknologi di bidang pengelolaan lingkungan di Eropa, Suez Grup.
Tahun ini, Bobby bilang,OASA sudah mengincar setidaknya dua atau tiga proyek untuk dilakukan permbicaraan dan penjajakan lebih lanjut.
Dalam waktu dekat, Bobby juga mengatakan OASA akan terlibat pada proyek pengelolaan sampah Jakarta bersama dengan emiten infrastruktur lainnya yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan Jakarta Propertindo (Jakpro).