Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya
Nasional

PT SMI Estimasikan Biaya Pensiun Dini PLTU Capai Rp6,91 Triliun

  • PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) memperhitungkan estimasi kebutuhan dana untuk mempensiundinikan (early retirement) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA -  PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) memperhitungkan estimasi kebutuhan dana untuk mempensiundinikan (early retirement) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Sylvi J. Gani mengatakan, estimasi kebutuhan dana untuk pensiun dini PLTU dengan kapasitas 1 giga watt sebesar US$400 juta-US$450 juta atau setara dengan Rp6,14 triliun - Rp6,91 triliun (kurs Rp15.350 per dolar AS).

"Sepanjang yang saya tahu, jumlah angka yang sudah kita diskusikan selama ini 1 giga watt pensiun dini PLTU membutuhkan sebanyak US$400-450 juta, sekitar itu," kata Sylvi di acara Indonesia Sustaibale Energy Week di Jakarta.

Dalam program ini PT SMI berperan sebagai platform negara menjalankan mekanisme transisi energi atau Energy Transition Mechanism (ETM) dalam aspek pengelolaan kerangka pendanaan dan pembiayaan saja. Meski angka ini belum final Sylvi berpendapat angka estimasi masih bisa bergerak dinamis dan tergantung nilai PLTU itunya sendiri.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Direktur for Electric Business Services Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Gigih Udi Utomo nampak belum ingin mengungkap besaran dana yang dibutuhkan untuk mempensiun dinikan PLTU.

Menurutnya belum ada kesepakatan angka dalam program ini, pihaknya juga belum mengetahui angka pasti kebutuhan dana mempensiunkan dini PLTU milik PLN tersebut.

Sementara itu, Executive Vice President Pembangkitan dan Energi Baru dan Terbarukan PT PLN (Persero) Herry Nugraha mengatakan, secara umum besaran pendanaan yang dibutuhkan PLN untuk pensiun dini, termasuk memperhatikan pengembangan dan operasi sistem pembangkitan tersebar (distributed generation) maupun Carbon Capture, Utilizaton, and Storage (CCUS) adalah sebesar US$700 miliar atau setara dengan Rp10,74 kuadriliun untuk PLTU milik PLN saja.