PT Timah Mitigasi Perubahan Iklim dengan Sulam 2.500 Mangrove di Kundur
- Penyulaman mangrove tersebut dilaksanakan dalam upaya agar mangrove yang telah ditanam mampu tumbuh dan berkembang dengan baik.
BUMN
KUNDUR - PT Timah Tbk memitigasi perubahan iklim dengan penanaman dan penyulaman mangrove di wilayah operasional perusahaan.
Pada tahun 2023, PT Timah TBK pada Unit Produksi Kundur, telah menyulam 2.500 mangrove di tiga titik lokasi. Mereka adalah di Pantai Timun, Pantai Mata Air, dan Pantai Padang Kundur, Desa Kundur, Kecamatan Kundur Barat, Kepulauan Riau sebagai langkah konkret merawat mangrove yang belum berkembang optimal.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan dalam keterangan resminya pada Rabu, 29 November 2023 di Jakarta menyampaikan, penyulaman mangrove tersebut dilaksanakan dalam upaya agar mangrove yang telah ditanam mampu tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga dapat menjaga ekosistem pesisir.
"Kita berharap dengan adanya penyulaman mangrove ini mangrove dapat tumbuh dengan baik dan maksimal sehingga upaya kita dalam mengurangi dampak abrasi pantai, mendukung mitigasi perubahan iklim dapat tercapai," ujar Anggi Siahaan.
- Mengukur Potensi Industri Otomotif Indonesia dan Ambisi Transformasi Kendaraan Listrik
- Resmi Beroperasi, Bandara Siboru Fakfak Bisa Tampung 153.000 Penumpang
- 2024, Vietnam Naikkan Pajak untuk Perusahaan Multinasional jadi 15 Persen
Hutan mangrove akan banyak memberikan manfaat yang sangat besar untuk mendukung ekosistem lingkungan dan juga mendukung sumber ekonomi bagi nelayan dan masyarakat pesisir.
PT Timah melibatkan masyarakat sekitar dalam penyulaman hutan Mangrove sebagai upaya pemberdayaan, memberikan nilai ekonomi kepada mereka, dan mendorong kesadaran terhadap mangrove yang telah ditanam.
Kepala Desa Kundur Marhalim juga mengapresiasi tingkat kepedulian PT Timah terhadap lingkungan, khususnya dalam kegiatan penanaman mangrove.
"Semoga kegiatan penanaman mangrove ini dapat menyelamatkan lokasi-lokasi di sekitar pantai dari dampak abrasi yang sudah cukup parah," tutup Marhalim.
Melansir Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, hutan mangrove memiliki sejumlah manfaat seperti melindungi dari bencana alam seperti badai atau angin, mampu menyerap karbon, serta menjaga kualitas air laut dari endapan lumpur erosi.