PTBA Incar Produksi Batu Bara 151 Juta Ton Usai RKAB Disetujui
- Sepanjang 2023, PTBA memproduksi batu bara sebesar 41,9 juta ton, naik 13% dibandingkan 2022 yang sebesar 37,1 juta ton
Energi
JAKARTA - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menyebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyetujui rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) untuk periode 2024-2026 dengan total rencana produksi mencapai 151,3 juta ton.
Arsal mengatakan, PTBA tahun ini membidik produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton sepanjang tahun 2024. Angka tersebut mencakup strategi untuk mengatasi ketidakpastian pasar dan memanfaatkan peluang pertumbuhan, termasuk pengembangan pasar baru dan inisiatif keberlanjutan.
"Sudah mendapatkan RKAB selama 3 tahun hingga 2026, tahun 2024 produksi batu bara 41 juta untuk 2025 sesuai RKAB sekitar 50 juta dan 2026 kita naikkan lagi produksinya sampai 60 jutaan ton," kata Arsal saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
- IHSG Potensi Melemah, Saham MDKA, EXCL, dan ANTM Menarik Dilirik
- 10 Saham Terbanyak Dijual Asing Sebelum Libur Panjang, Ada BBRI dan BMRI
- Resmi jadi Tersangka Korupsi, Ini Profil Eks Dirut Taspen Berharta Rp47 Miliar
Sepanjang 2023, PTBA memproduksi batu bara sebesar 41,9 juta ton, naik 13% dibandingkan 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan awal 2023.
Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023. Kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37 juta ton, naik 17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sekadar informasi, Berdasarkan ketentuan yang berlaku saat ini, RKAB yang sebelumnya diajukan setiap tahun kini berganti mekanisme menjadi tiga tahun sekali.
Hingga Maret 2024, Kementerian ESDM telah menerima sebanyak 883 permohonan rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) batu bara.
Namun dari total tersebut yang telah disetujui sebesar 587 RKAB. Lebih lanjut RKAB yang ditolak 121 dengan berbagai alasan. Mulai sebanyak 75 penolakan akibat PNBP yang belum disetorkan, dari habisnya izin SK sebanyak 8 pemohon.
Berdasarkan 587 permohonan RKAB yang disetujui tersebut, total tonase produksi batu bara yang disetujui pada 2024 mencapai 922,14 juta ton. Sementara untuk 2025 sebanyak 917,16 juta ton, dan 2026 sebesar 902,97 juta ton.
Pemerintah juga sudah menerima 731 permohonan RKAB komoditas mineral periode 2024-2026, namun baru memproses 201 permohonan dengan 191 disetujui dan 10 ditolak.
Kementerian ESDM mematok produksi batu bara mencapai 710 juta ton atau meningkat 15 juta ton dibandingkan 2023 sebesar 775 juta ton. Alokasi DMO mencapai 181,28 juta ton.