PTPN Siap Produksi Minyak Goreng Kemasan Seharga Rp14 Ribu
- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III akan memproduksi minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000.
Nasional
JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III akan memproduksi minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, Mohammad Abdul Ghani mengatakan, lewat anak usahanya, PT Industri Nabati Lestari (INL), perseroan akan memproduksi minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau.
"Langkah ini diambil untuk mendukung kebijakan pemerintah menstabilkan harga minyak goreng nasional kembali ke level Rp14.000 per liter," ungkap Ghani di Jakarta pada Sabtu, 24 September 2022.
- Mantap! 19 Ruas Tol Baru Sepanjang 283 Km Beroperasi Akhir 2022, Ini Daftarnya
- Terima Transferan Rp774 Triliun, Pria Ini Rasakan Jadi Miliarder Dunia
- Mengenal Gautam Adani, Crazy Rich Asia yang Kekayaannya Geser Jeff Bezos
Ia menambahkan perseroan akan memproduksi minyak goreng kemasan dengan merek 'Minyakita' untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng.
Lebih lanjut, Ghani mengungkapkan alasan dibuat secara kemasan adalah selain karena untuk mempermudah distribusinya, juga menjaga tingkat higienis dari minyak itu sendiri.
Minyak goreng itu rencananya akan diproduksi secara massal terhitung mulai 1 Oktober 2022, dengan kapasitas 3 juta liter per bulan. Sementara untuk produknya, akan diproduksi dengan ukuran kemasan 1 liter.
Saat ini PTPN terus berupaya menstabilkan harga minyak goreng nasional dan memaksimalkan proses produksi hingga distribusi. Melalui INL, perseroan sudah mendistribusikan sebanyak 208.000 ton minyak goreng.
"Produksi minyak nasional tersebut, dilakukan melalui tiga merek dengan segmentasi berbeda, yakni Nusakita, Salvaco, dan kemasan sederhana INL," tambah Ghani.
- Mayora Indah (MYOR) Ikut Terapkan ESG, Berikan Nilai Tambah di Setiap Produk
- Inilah Alasan Rupiah Menembus Rp15.000 per USD Meskipun Suku Bunga Sudah Naik
- Hati-Hati! Inilah 10 Kota Terburuk di Dunia untuk Dihuni pada Tahun 2022
Ghani berharap, langkah yang dilakukan perseroan bisa berkontribusi menekan tren kenaikan harga minyak goreng, seiring dengan siklus harga komoditas yang melonjak selama pandemi.