<p>BUMN konstruksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) / Facebook @ptpptbk</p>
Industri

PTPP Kantongi Kontrak Baru Per Agustus 2020 Capai Rp11,24 Triliun

  • Hingga akhir Agustus 2020, perolehan kontrak baru PTPP didominasi oleh proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kontribusi sebesar 46%. Disusul, pemerintah sebesar 32% dan pihak swasta sebesar 22% dari total perolehan kontrak baru.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Emiten konstruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mengantongi kontrak baru senilai Rp11,24 triliun hingga Agustus 2020. Perolehan itu telah mencakup 44,02% dari total target kontrak baru perseroan sepanjang 2020, yaitu sebesar Rp25,53 triliun.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan pencapaian kontrak baru sebesar Rp11,24 triliun tersebut terdiri dari kontrak induk sebesar 84% dan anak perusahaan sebesar 16%.

“Manajemen optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai. Hal tersebut terlihat dari bermunculannya proyek-proyek baru yang diraih oleh perseroan di masa pandemi COVID-19 ini,” kata Novel dalam siaran pers, Kamis, 17 September 2020.

Hingga akhir Agustus 2020, perolehan kontrak baru PTPP didominasi oleh proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kontribusi sebesar 46%. Disusul, pemerintah sebesar 32% dan pihak swasta sebesar 22% dari total perolehan kontrak baru.

Proyek-proyek PTPP

Proyek baru perusahaan konstruksi BUMN itu disumbang paling banyak dari pembangunan gedung dengan kontribusi sebesar 32%, minyak dan gas sebesar 24%, jalan dan jembatan sebesar 16%, irigasi sebesar 15%, power plant sebesar 9%, industri sebesar 3%, serta pembangunan lainnya sebesar 2%.

Secara rinci, proyek baru itu meliputi pembangunan refinery development master plan (RDMP) joint operation (JO) atau kerja sama operasional sebesar Rp1,8 triliun, sistem penyediaan air minum (SPAM) Pekanbaru sebesar Rp1,26 triliun.

Proyek selanjutnya yaitu Bogor Apartement sebesar Rp1,17 triliun, Sirkuit Mandalika sebesar Rp817 miliar, Sport Centre Banten Rp794 miliar, SGAR Alumina Rp660 miliar, RDMP Reguler Rp576 miliar, Jalan Kendari Toronipa Rp412 miliar.

Kemudian, proyek Muara Bakah Pipeline dan Refinery Rp290 miliar, Dual Fuel Power Plant Freeport 80 MW Rp261 miliar, PLBN Long Nawang Rp204 miliar, dan proyek lainnya. (SKO)