PTPP
BUMN

PTPP Kebut 5 PSN Kelar di 2024

  • Proyek pertama yang ditargetkan selesai di 2024 adalah Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

BUMN

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk mengebut pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditugaskan dari pemerintah. Setidaknya ada 5 proyek yang ditargetkan bisa selesai di 2024.

Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PTPP, Yul Ari Pramuraharjo mengatakan, proyek pertama yang ditargetkan selesai di 2024 adalah Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

"Untuk PTPP akan ada 5 top proyek PSN selesai 2024," katanya dalam Pubex PTPP pada Rabu, 20 Desember 2023.

Adapun PSN ini digadang-gadang akan memiliki kapasitas tampung 17,40 juta m3 untuk menambah jumlah tampungan air guna mendukung program ketahanan pangan dan air.

Ari merinci lebih lanjut, proyek Bendungan Way Apu di Maluku juga ditargetkan selesai 2024. Di mana bendungan ini memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta m3.

PTPP memprediksikan pada Desember 2023 untuk Bendungan Way Apu di Maluku pekerjaan tunnel-nya akan selesai sehingga  pekerjaan tubuh bendungnya bisa dilanjutkan di 2024 dan diselesaikan di 2024.

Ketiga, Bendungan Manikin di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sama seperti Bendungan Way Apu, pengerjaannya saat ini sedang dalam tahap penyelesaian tunnel dan penyelesaian keseluruhan ditargetkan bisa selesai di 2024.

Keempat, Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino sepanjang 34 km ditargetkan selesai 2024. Ini merupakan tol pertama di Jambi yang menyambungkan Provinsi Jambi ke Palembang hingga Lampung.

Terakhir,  Tol Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi). Adapun sebelumnya PTPP menyebut bahwa raihan kontrak baru didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,4%, swasta sebesar 40,3%, dan BUMN sebesar 17,1%.

Jika dirinci lebih lanjut, perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor jalan dan jembatan sebesar 37,7%, lalu gedung sebesar 26,6%, dan bendungan sebesar 9,%.

Dari sisi infrastruktur seperti bandara raihan kontrak berkontribusi sebesar 7%, perkeretaapian sebesar 6,72%, industri sebesar 4,84%, minyak dan gas sebesar 4,46%, lalu ada power plant sebesar 2,58% dan pelabuhan sebesar 1,02%.