Jajaran Direksi PT PP dalam RUPS LB Rabu, 13 Desember 2023
Infrastruktur

PTPP Raih Kontrak Baru Per November 2023 Senilai Rp30,2 Triliun

  • Kontrak baru didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,4%, swasta sebesar 40,3%, dan BUMN sebesar 17,1%.

Infrastruktur

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) memperoleh raihan nilai kontrak sebesar Rp30,2 triliun sampai dengan November 2023.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, hal ini berasal dari sejumlah proyek yang sudah berjalan, hingga saat ini perseroan juga mengikuti sejumlah tender.

“Kami masih mengikuti beberapa tender lagi yang sudah berjalan dan harapannya bisa diputuskan di tahun ini agar sesuai dengan harapan kami terkait target-target,” ujarnya dalam konferensi pers RUPS LB di Kantor PTPP pada Rabu, 13 Desember 2023.

Novel menyebut, proyek baru per November masih didominasi oleh pemerintah swasta dan BUMN selaku pemberi proyek. Namun sayangnya novel tidak merinci lebih jauh proyek mana saja yang telah diraih hingga November.

Dominasi Kontrak Baru dari Pemerintah

Sebelumnya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)  mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp29,31 triliun hingga 31 Oktober 2023.

Corporate Secretary PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan raihan kontrak baru ini meningkat 34,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) yaitu senilai Rp21,82 triliun.

Bakhtiyar menjelaskan capaian proyek baru yang berhasil diraih PTPP pada Oktober 2023 di antaranya Pembangunan Bandar Udara IKN (Sisi Landasan Udara) senilai Rp2,28 triliun, Pembangunan Gedung BNI di Kawasan PIK 2 senilai Rp1,29 triliun.

Lalu dari bangunan jalan Tol Akses Patimban Paket 1 senilai Rp1,01 miliar, dan Pembangunan Komplek Perkantoran Bank Indonesia IKN Tahap 1 senilai Rp942 miliar.

Bakhtiyar menyebut bahwa raihan kontrak baru didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,4%, swasta sebesar 40,3%, dan BUMN sebesar 17,1%.

Jika dirinci lebih lanjut, perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor jalan dan jembatan sebesar 37,7%, lalu gedung sebesar 26,6%, dan bendungan sebesar 9,%.

Dari sisi infrastruktur seperti bandara raihan kontrak berkontribusi sebesar 7%, perkeretaapian sebesar 6,72%, industri sebesar 4,84%, minyak dan gas sebesar 4,46%, lalu ada power plant sebesar 2,58% dan pelabuhan sebesar 1,02%.