PTPP
BUMN

PTPP Raup Kontrak Baru Senilai Rp31,67 Triliun Sepanjang 2023

  • Kontrak baru PTPP tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana Pemerintah sebesar 42,79%, swasta sebesar 37,20%, dan BUMN sebesar 20,01%.
BUMN
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Perusahaan pelat merah sektor konstruksi, PT PP (Persero) Tbk mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 31,67 triliun hingga 31 Desember 2023. Capaian naik 1,54% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp31,19 triliun.

Kontrak baru PTPP tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana Pemerintah sebesar 42,79%, swasta sebesar 37,20%, dan BUMN sebesar 20,01%.

Adapun perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor jalan dan jembatan sebesar 34,64%, gedung sebesar 31,71%, perkeretaapian sebesar 11,22%, bandara sebesar 7,21%.

Lalu, pelabuhan sebesar 4,81%, bendungan sebesar 4,44%, industri sebesar 3,44%, irigasi sebesar 1,25%, pembangkit listrik sebesar 0,65%, dan minyak dan gas 0,63%.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengungkapkan pertumbuhan nilai kontrak menandakan bahwa perseroan selama ini terus dipercaya oleh berbagai pihak, dalam mengerjakan proyek-proyek skala nasional maupun internasional. PTPP juga akan terus konsisten dalam memperkuat bisnis jasa konstruksi.

"Kami tetap berkomitmen untuk dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dan kami terus memonitor proyek-proyek kami sehingga hal ini dapat mendukung program strategis pemerintah," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 8 Januari 2024.

Adapun capaian proyek baru yang berhasil diraih perseroan di Desember 2023 di antaranya Terminal BBM Biak (Sisi Laut) senilai Rp393 miliar, dermaga Shiplift Block A-B senilai Rp275 miliar dan pembangunan RS PON Jakarta senilai Rp258 miliar.

Perseroan juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, terutama Proyek Strategis Nasional (PSN) yang saat ini digalakkan oleh pemerintah.

Sampai dengan saat ini, PT PP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 12 diantaranya telah diselesaikan.

Komposisi PSN tersebut terdiri dari sektor jalan tol sebesar 56,25%, bendungan sebesar 18,02%, rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) sebesar 14,02 persen, pelabuhan dan dermaga sebesar 9,15%, bandara sebesar 1,82%, dan sektor industri sebesar 0,75%.

Bakhtiyar mengatakan sebagian besar proyek yang dikerjakan perseroan selesai tepat waktu dan memiliki progres lebih cepat dibanding yang sudah ditentukan sebelumnya.

“Dari berbagai portofolio pengalaman proyek-proyek sebelumnya, perseroan optimistis akan terus meningkatkan kinerja serta kompetensi sehingga proyek-proyek yang sedang digarap memiliki kualitas dan mutu sesuai dengan standar yang telah ditentukan,” katanya.