Puma Tidak Lagi Jadi Sponsor Timnas Israel Mulai Tahun Depan
- Lebih dari 200 klub olahraga Palestina mendesak Puma untuk mengakhiri perjanjian sponsorship dan berhenti mendukung akuisisi tanah ilegal oleh Israel.
Olahraga
BERLIN - Puma dilaporkan akan mengakhiri kerja samanya dengan tim nasional (timnas) sepak bola Israel mulai tahun depan.
Reuters melaporkan pada Selasa, 12 Desember 2023 keputusan tersebut sebenarnya sudah diambil sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Sementara dua tim nasional yang baru dikontrak akan diumumkan akhir tahun ini dan pada tahun 2024, kontrak beberapa federasi seperti Serbia dan Israel akan berakhir pada tahun 2024,” ujar Puma dalam keterangannya.
Keputusan ini diambil pada tahun 2022 sebagai bagian dari strategi "fewer-bigger-better strategy” atau “lebih sedikit, lebih besar, lebih baik" Puma, sesuai dengan jadwal rutin untuk merancang dan mengembangkan seragam tim.
- PLN dan Abu Dhabi National Energy Company Kembangkan Penerapan Teknologi Canggih Smart Grid
- Jangan ke Singapura Dulu, COVID-19 Sedang Merebak Lagi
- OJK Soroti Underwriting Belum Tutupi Biaya Operasional Bisnis Asuransi
Sebelum serangan pada 7 Oktober terhadap sponsor tim Israel, Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina telah mendesak boikot terhadap perusahaan pakaian olahraga tersebut.
Namun, seruan boikot semakin kuat dan meluas ke lebih banyak perusahaan dan produk setelah serangan militer penjajah Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas di Israel selatan.
Menurut situs resmi BDS Movement, Puma sendiri dianggap ikut andil dalam pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia dengan menjadi sponsor utama Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA), termasuk tim-tim yang berlokasi di pemukiman ilegal penjajah Israel di tanah Palestina yang diduduki.
“Pendudukan militer oleh Israel, yang mengakibatkan pengusiran keluarga Palestina, termasuk anak-anak, untuk membangun pemukiman tersebut, merupakan pelanggaran hukum internasional, karena pemukiman tersebut dianggap sebagai kejahatan perang,” tulis BDS Movement dalam situs resminya.
BDS Movement melaporkan lebih dari 200 klub olahraga Palestina mendesak Puma untuk mengakhiri perjanjian sponsorship dan berhenti mendukung akuisisi tanah ilegal oleh Israel.
“Meskipun memasarkan dirinya sebagai perusahaan yang mempromosikan kesetaraan, pendanaan Puma terhadap IFA secara tidak langsung mendukung praktik apartheid,” terang BDS Movement.