Pekerja menyelesaikan pembuatan produk di kios sentra kerajinan berbahan rotan di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin, 13 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Punya Omzet Rp30 Juta per Bulan, Usaha Olahan Bambu Ini Tembus Pasar Global

  • PT Arum Jaya Perdana dengan produk olahan limbah bambu berhasil menembus pasar global.

Nasional

Yosi Winosa

JAKARTA - PT Arum Jaya Perdana, salah satu peserta UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR yang digagas oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), mengakui acara pameran tersebut mempermudah akses pasar untuk produknya khususnya pasar global. 

Mistianingrum, founder perusahaan dengan merek dagang Bamboo Arum Straw mengatakan dari event UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020, ia mendapatkan tambahan modal untuk memperluas usaha. 

Awalnya, ia hanya memproduksi sedotan bambu, tetapi selanjutnya bisa mengolah limbah kayu jati menjadi beragam produk, seperti tableware, kitchenware, maupun homeware.

“Selain itu, saya semakin dipercaya oleh banyak pihak untuk melakukan kerja sama. Bagi saya, Brilianpreneur adalah langkah awal untuk bisa go global,” kata Mistianingrum dalam keterangan resmi seperti dikutip Minggu, 9 Januari 2022. 

Selain acara pameran BRI, di pasar internasional pun, PT Arum Jaya Perdana juga berhasil berpartisipasi di berbagai pameran, seperti INA-LAC 2020, HANDARTY KOREA 2021, ASEAN ONLINE SALE DAY 2021, dan lain-lain.

Usaha Mistianingrum ini tercatat tak hanya sekali mengikuti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Pada 2020, PT Arum Jaya Perdana juga tercatat sebagai peserta, bahkan berhasil menjuarai kategori Bussiness Matching sebagai Pemenang I.

Ditambahkan, salah satu alasan didirikannya usaha ini karena ketersediaan bahan baku bambu yang sangat melimpah di Banyuwangi, tempat tinggalnya.

Bambu juga merupakan jenis tumbuhan yang pertumbuhannya tergolong cepat. Dengan demikian, pihaknya yakin tidak akan kekurangan bahan baku untuk memproduksi dalam kapasitas yang cukup besar.

Selain itu, beberapa tahun ke belakang isu lingkungan menjadi isu global. Sampah plastik menjadi masalah bagi seluruh dunia sehingga secara tidak langsung, munculah kesadaran untuk beralih ke produk ramah lingkungan. 

"Produk yang kami produksi pun dapat digunakan secara berulang,” tambah Mistianingrum.

Dengan memanfaatkan persediaan bahan baku bambu serta limbah kayu jati yang berlimpah, PT Arum Jaya Perdana berhasil menciptakan pasar tersendiri terhadap barang-barang ramah lingkungan. Selain bahan bakunya yang alami, prosesnya juga natural tanpa bahan kimia, serta finishing-nya dikerjakan dengan rapi dan terjamin.

Bamboo Arum Straw sendiri sudah diekspor sejak 2018. Namun, pada saat itu ekspor masih dilakukan oleh pihak lain alias vendor. Dari situ, ia pun menyadari bahwa produknya sudah layak dan memenuhi kriteria ekspor. 

Kemudian pada 2020, Mistianingrum memutuskan untuk membangun badan usaha dan menjual brand sendiri untuk ekspor. Produk bamboo straw dan bamboo painting ini sudah diekspor ke Inggris, Amerika, Belgia, Italia, dan Albania.

Terkait pendapatan, penjualan domestik pada saat kondisi normal mencapai sebesar Rp20 juta - Rp30 juta per bulan. Namun, pada saat pandemi, omzetnya menurun hingga 75% karena kegiatan pariwisata tidak berjalan.