Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat saat memberikan bantuan beras senilai Rp 50 Juta secara simbolis untuk masyarakat Sumsel yang terdampak yang diserahkan secara virtual  kepada Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri,Jumat 6 Agustus 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Punya Permintaan Terpendam, Harga Saham Sido Muncul (SIDO) Diprediksi Bisa Tembus Rp1.230

  • HP Financials mempertahankan peringkat beli PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan peningkatan target price (TP) dari Rp995 per saham menjadi Rp1.230 per saham
Pasar Modal
Merina

Merina

Author

JAKARTA -PT Henan Putihrai Sekuritas (HP Financials) mempertahankan peringkat beli PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan peningkatan target price (TP) dari Rp995 per saham menjadi Rp1.230  per saham naik 31% dari potensi pengembalian sebesar Rp940 saat ini.

Seperti diketahui, harga saham SIDO pada Rabu, 11 Mei 2022 berada di level Rp935 per saham. 

Dalam riset miliknya, peningkatan TP perseroan disebabkan permintaan terpendam pada kuartal mendatang yang diiringi dengan prediksi tingkat persediaan yang rendah pada distributornya, selain itu tingkat utilisasi pabrik produk herbal yang berekspansi pada 2018 baru mencapai 65% pada 2021, sehingga perseroan masih berpotensi bertumbuh tanpa memerlukan Capital Expenditure (Capex) yang lebih tinggi.

"TP kami mencerminkan 24,9/21,6x dari rasio P/E 22F/23F. Kami berpendapat bahwa perusahaan layak mendapatkan penilaian premium karena ROE superiornya sebesar 39,3% (22F) dibandingkan rata-rata IDXHEALTH yang hanya 17,6%. Perusahaan IDXHEALTH saat ini diperdagangkan pada median 20,7x dari rasio P/E masing-masing," tulis riset HP Sekuritas yang dikutip Rabu, 11 Mei 2022.

Adapun HP Financials mengungkapkan terdapat beberapa poin kunci yang berpengaruh terhadap kinerja perseroan ialah laba bersih yang melonjak 9,7% year on year (yoy) menjadi Rp295 miliar pada kuartal I-2022 menyusul melonjaknya pendapatan sebesar 11% yoy menjadi Rp880,5 miliar.

Akan tetapi, pendapatan serta laba bersih perseroan per 3 bulan mengalami koreksi masing-masing 29.3% dan 25,4% disebabkan tingginya efek dasar pada kuartal IV-2021, diiringi dengan strategi stocking-up oleh distributor untuk mengakali kemungkinan harga yang naik pada periode mendatang.

Kemudian margin laba kotor di segmen Obat Herbal & Suplemen dan Farmasi masing-masing meningkat menjadi 68,4% dan 39,8%. Namun, karena kenaikan harga bahan baku, margin laba kotor segmen makanan dan minuman turun menjadi 33,4% dari 35,3% dan 36,7% di full year 2021 dan kuartal I-2021.

Lalu, perseroan memproyeksi pertumbuhan sebesar 15% pada segmen obat herbal dan suplemen pada tahun 2022, dengan anggapan akan terdapat permintaan terpendam pada nantinya yang disebabkan oleh tingkat persediaan yang lebih rendah dari tingkat distributor.

Selain itu, perseroan tengah berencana untuk menaikkan harga produk food and beverages pada tahun ini yang disebabkan perbedaan harga yang cukup signifikan dengan para pesaingnya.

Dari segi risiko investasi, riset yang berlaku hingga kuartal IV-2022 ini, HP Financials menekankan terdapat faktor yang perlu diwaspadai pelaku pasar yakni laba bersih yang lebih kecil dari prediksi sebesar Rp1,48 triliun-Rp1,71 triliun pada 2022 atau 2023 (22F/23F). Kemudian, pertumbuhan penjualan obat herbal dan suplemen perseroan juga lebih rendah dari prediksi sebesar 15% yoy pada 22F.