jembatan kaca.jpg
Nasional

PUPR Bangun Terminal Wisata Terintegrasi Jembatan Gantung Kaca di Bromo-Semeru Rp31 Miliar

  • Terminal Wisata Point terintegrasi dengan Jembatan Gantung Kaca untuk mendukung kawasan wisata Bromo - Tengger - Semeru.

Nasional

Liza Zahara

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangunan Terminal Wisata Point yang terintegrasi dengan Jembatan Gantung Kaca untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KPSN) Bromo - Tengger - Semeru senilai Rp31,17 miliar.

Kawasan Bromo - Tengger - Semeru telah ditetapkan sebagai salah satu dari KSPN prioritas yang dikembangkan pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur bagi setiap KSPN secara terpadu antara jalan, penataan kawasan, pengelolaan sampah, sanitasi, penyediaan air baku, dan perbaikan hunian penduduk melalui rencana induk pembangunan infrastruktur.

"Di kawasan pariwisata yang pertama diperbaiki ialah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak ekonomi lokal dan nasional," kata Basuki dalam keterangan resmi, Jumat 24 Juni 2022.

Terminal Seruni Point meliputi pembangunan area parkir, toilet, bangunan multifungsi untuk restoran, commercial rest area, jalur pengunjung, musala, amphitheater, dan bangunan tiket.

Adapun penataan ruang publik Seruni Point memperhatikan karakteristik dan kearifan lokasi budaya Suku Tengger, salah satunya penerapan konsep Tiga Bentar pada area kedatangan.

Terminal ini akan terintegrasi dengan jembatan kaca tipe suspended-cable pertama di Indonesia yang saat ini tengah dibangun di kawasan Seruni Pint.

Jembatan kaca ini membentang sepanjang 120 meter (m) dan lebar 1,8 m berada di atas jurang dengan kedalaman 80 m. Struktur jembatan gantung berupa kaca ini memiliki pengaman berlapis dengan ketebalan 25,55 milimeter (mm) yang dilengkapi dengan double protection steel berupa baja galvanis agar tidak karat.

Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa TImur, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR yang dibangun di atas lahan seluas 1,75 hekatare (Ha).

Pembangunan ini disebabkan oleh banyaknya keluahan wisatawan akan minimnya toilet di kawasan Brom dan sering terjadinya kemacetan panjang di jalur tersebut saat musim liburan.