PUPR Catat 28 Bank Mampu Salurkan Dana FLPP Lebih dari 70 Persen
JAKARTA – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporakan realisasi penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) oleh bank pelaksana cukup memuaskan sepanjang 2020. Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan realisasi penyaluran dana FLPP berada di atas 70% sepanjang periode tahun berjalan. Realisasi itu disumbang oleh tujuh bank […]
Home
JAKARTA – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporakan realisasi penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) oleh bank pelaksana cukup memuaskan sepanjang 2020.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan realisasi penyaluran dana FLPP berada di atas 70% sepanjang periode tahun berjalan. Realisasi itu disumbang oleh tujuh bank nasional dan 21 bank pembangunan daerah.
“Posisi ini ideal untuk Bank Pelaksana sehingga penyaluran dana FLPP ini lebih cepat dan tepat sesuai dengan kesepakatan yang ada,” kata Arief dalam keterangan resmi, Minggu, 13 September 2020.
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India
- Bantu Start Up, Erick Refocusing Telkom dan Telkomsel
- Booming Tren Daring (Serial 5): SDM dan Infrastruktur Tertinggal, Perlindungan Data Tak Andal
Sementara itu, ada sembilan bank pelaksana lainnya yang membukukan realisasi penyaluran dana FLPP berkisar 50% hingga di bawah 70%. Terdiri dari satu bank nasional dan delapan bank pembangunan daerah (BPD).
Lalu, ada sebanyak lima bank pelaksana yang penyalurannya masih kurang memuaskan. Rinciannya, dua bank nasional dan tiga bank pembangunan daerah. Kelima perbankan ini hanya mampu menyalurkan dana FLPP di bawah 50%.
Target Keseluruhan
Menurut Arief, secara keseluruhan target penyaluran dana FLPP sepanjang 2020 yaitu sebanyak 102.500 unit atau senilai Rp11 triliun. Adapun, pembiyaan FLPP merupakan bantuan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah.
Arief optimistis dapat menyelesaikan penyaluran sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan. Bahkan, diperkirakan dengan anggaran Rp11 triliun bisa melebihi dari target unit yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan anggaran Rp11 triliun tersebut, Arief memproyeksikan bank pelaksana dapat menyalurkan dana FLPP hingga 105,72% dari target yang ditetapkan pemerintah untuk 2020. Jumlah itu mencakup 102.500 unit rumah.
Oleh karena itu, diperkirakan hingga akhir tahun PPDPP dapat menyalurkan dana FLPP dengan capaian maksimal sekitar 108.363 unit rumah. “Ini berdasarkan proyeksi data persentase lolos pengujian Januari-Agustus 2020 dengan nilai rupiah yang sama,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, PPDPP akan melakukan evaluasi kinerja bank pelaksana penyalur dana FLPP pada pertengahan Oktober 2020. Evaluasi itu dilakukan untuk menilai kinerja selama kuartal III-2020.
“Pertengahan Oktober ini kami akan segera melakukan evaluasi kinerja bank pelaksana untuk triwulan ketiga tahun 2020,” tutur Arief.