<p>Ilustrasi pembangunan infrastruktur. / Dok. Kementerian PUPR</p>
Nasional

PUPR Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja Lewat Program PKT

  • JAKARTA-Melalui program padat karya tunai (PKT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerap tenaga kerja sebanyak 144.163 orang hingga pertengahan Juni 2020 dengan total anggaran yang sudah disalurkan sebesar Rp2,16 triliun. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan alokasi anggaran tersebut mencakup 17,9% dari total dana untuk program pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat tersebut sebesar […]

Nasional
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA-Melalui program padat karya tunai (PKT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerap tenaga kerja sebanyak 144.163 orang hingga pertengahan Juni 2020 dengan total anggaran yang sudah disalurkan sebesar Rp2,16 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan alokasi anggaran tersebut mencakup 17,9% dari total dana untuk program pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat tersebut sebesar Rp12,01 triliun.

“Pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi,” kata Basuki dalam keterangan yang dirilis Rabu, 24 Juni 2020.

Menurutnya, program tersebut bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok sehingga dapat mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan. Tahun ini, target penerima manfaat program itu sebanyak 80.888 orang atau senilai Rp654,4 miliar.

Tambahan Alokasi

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Lukman Hakim mengungkapkan program PKT di Direktorat Jenderal (DItjen) Cipta Karya akan terdapat tambahan alokasi anggaran sebesar Rp10,6 miliar dengan penambahan target penerima manfaat sebanyak 350 orang.

Secara keseluruhan, program PKT meliputi program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI), pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, dan pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW), penataan kota tanpa kumuh (KOTAKU).

Kemudian, tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS 3R), penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), serta pembangunan baru dan peningkatan kualitas rumah swadaya.

Dalam penjelasannya, ada sebanyak 18 kegiatan atau program infrastruktur yang semula bersifat reguler diubah menjadi dengan sekma padat karya. Kegiatan itu tersebar di beberapa bidang yang meliputi sumber daya air (SDA), bina marga, cipta karya, dan perumahan.

Pada bidang SDA, kegiatan tersebut antara lain dukungan manajemen BBWS/BWS, operasi dan pemeliharaan sarana prasarana SDA serta pengelolaan bendungan, danau, dan bangunan penampung air lainnya. Selanjutnya pengembangan/rehabilitasi jaringan irigasi, pengendalian banjir, lahar, pengelolaan drainase utama perkotaan, dan pengaman pantai. Kemudian peningkatan tata kelola pengelolaan SDA terpadu, serta penyediaan dan pengelolaan air tanah maupun air baku.

Untuk bidang bina marga terdiri dari preservasi jalan di 282 lokasi, pembangunan jalan di 51 lokasi, pembangunan jembatan di 69 lokasi, serta OP Jalan bebas hambatan dan perkotaan (JBHP) di 36 lokasi.

Sedangkan untuk bidang cipta karya meliputi kegiatan pengembangan kawasan permukiman, pembangunan dan rehabilitasi prasarana pendidikan, pengembangan sarana prasarana olahraga dan pasar, pembinaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), serta penataan bangunan dan lingkungan.

Di Bidang Perumahan yaitu peningkatan kualitas prasarana dan sarana umum (PSU) di perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk 303 penerima manfaat yang tersebar di 69 lokasi.