Pupuk Indonesia
Industri

Pupuk Kaltim Cetak Laba Rp12,9 Triliun di Kuartal lll-2022

  • Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan, capaian tersebut tidak terlepas dari kinerja produksi pupuk urea dan NPK perusahaan.

Industri

Yosi Winosa

JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) membukukan kinerja keuangan yang impresif dengan mencetak laba Rp12,94 triliun per kuartal lll-2022.

Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan, capaian tersebut tidak terlepas dari kinerja produksi pupuk urea dan NPK perusahaan.

Aebagai salah satu produsen urea dan NPK terbesar di Asia Tenggara, PKT selama Januari - Oktober 2022 telah memproduksi pupuk urea 92% dari target sepanjang tahun sebesar 3,42 juta ton, NPK mencapai 102% dari target 250 ribu ton, ammonia sebesar 101% dari target 2,79 juta ton. 

“Di tengah momentum HUT ke-45 kami, ini sekaligus menjadi penanda babak baru pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan yang pastinya akan membawa PKT lebih dekat pada cita-citanya untuk menjadi yang terbaik di pasar Asia Pasifik,” kata Rahmad dalam website resmi, dikutip Senin, 12 Desember 2022.

Ditambahkan, hingga November tahun ini, PKT sudah memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman untuk periode Musim Tanam Pertama 2023 (Maret-April 2023). 

Per tanggal 26 November 2022, sebanyak 108.917 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 6.725 ton NPK formula khusus, serta 158.702 ton pupuk urea non subsidi dan 38.073 NPK non subsidi telah tersedia di gudang-gudang PKT yang tersebar di seluruh wilayah yang menjadi tanggung jawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi.

Ini merupakan wujud komitmen PKT untuk menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus membuka peluang untuk menembus pasar global membuahkan hasil manis.  

Alhamdulillah. PKT mengapresiasi seluruh insan karyawan yang siap dan sigap dalam mengambil kesempatan dan memanfaatkannya dengan baik sehingga perusahaan bisa mencetak prestasi yang bersejarah sepanjang 45 tahun berdirinya perusahaan,” tambah Rahmad.

Perusahaan pun turut melakukan berbagai inovasi baru akan terus dilakukan, dimana akan ada rencana pembangunan beberapa pabrik dan industri baru, termasuk dimulainya produksi Amonium Nitrat secara komersial sebagai upaya hilirisasi Amonia. 

Dan dalam roadmap pertumbuhan kedua perusahaan, selanjutnya PKT juga akan membangun pabrik-pabrik untuk produk-produk bernilai tambah lainnya, dimulai dari Soda Ash dan Methanol. 

Keberlanjutan juga akan menjadi fokus PKT dalam menciptakan pertumbuhan perusahaan 40 tahun kedepan. Demi mewujudkan target pemerintah mencapai Net Zero Emission di 2060, PKT siap memimpin transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air dengan menyiapkan roadmap untuk dekarbonisasi, dimana dalam satu dekade pertama, PKT menargetkan mengurangi hingga sepertiga emisi karbon di 2030.