Pusat AI Nvidia Senilai Rp3 T Mulai Dibangun di Solo Tahun 2025
- Nvidia bersama partner lokal, Indosat, dipastikan memulai proyek pusat kecerdasan buatan (AI) di Solo mulai tahun depan. Pembangunan ini memakan dana investasi hingga US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Rencananya, pusat AI akan dibangun di kompleks Solo Technopark (STP), Jebres, Solo.
Nasional
SOLO—Nvidia bersama partner lokal, Indosat, dipastikan memulai proyek pusat kecerdasan buatan (AI) di Solo mulai tahun depan. Pembangunan ini memakan dana investasi hingga US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Rencananya, pusat AI akan dibangun di kompleks Solo Technopark (STP), Jebres, Solo.
Kepastian waktu pembangunan itu diungkap SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang. “Insya Allah tahun depan groundbreaking,” ujar Steve, dikutip Jumat, 8 November 2024. Pihaknya menargetkan pembangunan fasilitas teknologi tersebut selesai kurang dari dua tahun.
Dengan demikian, pusat AI di Kota Bengawan diharapkan dapat dipakai mulai 2027. Nvidia, perusahaan raksasa teknologi global asal Amerika Serikat, disebut siap berinvestasi Rp3 triliun untuk megaproyek tersebut. Selain Nvidia, pemain global lain seperti Google dan Northstar dikabarkan turut berkontribusi dalam proyek pusat AI di Solo.
Informasi yang dihimpun TrenAsia.com, pembangunan pusat AI tersebut memakai skema bangun guna serah atau BOT. Pemkot Solo bakal memiliki hak atas fasilitas setelah 15 tahun. Pusat AI Nvidia di Solo sendiri bakal memiiki empat fasilitas utama.
Hal itu yakni sandbox, sebuah program inkubasi dan akselerasi untuk startup yang akan meluncurkan suatu inovasi, pusat pelatihan talenta, pusat riset berupa center of excellence serta lokasi pertemuan pakar.
Diketahui, Nvidia mengumumkan kerja sama dengan mitra lokal, Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), untuk membangun pusat AI di Kota Solo, di Mobile World Congress (MWC) 2024 Barcelona, akhir Februari 2024.
Nvidia belakangan memang gencar mengembangkan pusat AI di Asia Tenggara. Selain Indonesia, perusahaan cip raksasa itu membangun fasilitas serupa di Malaysia dan Singapura.
Saat ini Nvidia menjadi perusahaan paling berharga di dunia, menggeser Microsoft dari posisi teratas. Nvidia baru-baru ini memainkan peran utama dalam persaingan dominasi teknologi AI. Hal ini telah menarik perhatian investor.
Lonjakan yang mengesankan dalam nilai pasar Nvidia selama setahun terakhir telah menjadi simbol antusiasme Wall Street terhadap munculnya teknologi AI di dalam industri teknologi.
Dilansir dari Al Jazeera, saham pembuat chip tersebut naik 3,5% menjadi US$135,58 per lembar, yang meningkatkan kapitalisasi pasarnya menjadi US$3,33 triliun atau sekitar Rp54,57 kuadriliun (dengan kurs Rp16.390).
Prestasi ini terjadi beberapa hari setelah perusahaan melampaui Apple untuk menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Nilai pasar saham dua pesaingnya mengalami penurunan.
Nilai pasar Microsoft turun 0,45% menjadi Rp3,31 triliun atau sekitar Rp54,25 kuadriliun, sedangkan Apple turun 1% menjadi hanya US$3,28 triliun atau sekitar Rp53,75 kuadriliun.
Profil Nvidia
Nvidia merupakan perusahaan teknologi besar yang berbasis di Santa Clara, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini memproduksi perangkat lunak dan unit pemrosesan, API (Application Programming Interfaces) untuk data science dan komputer berkinerja tinggi, serta SoCs (System on a chip units) untuk komputasi mobile.
Nvidia juga merupakan pemasok utama perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk kecerdasan buatan (AI) oleh banyak perusahaan. Karena popularitas yang meningkat, nama dan bisnis perusahaan ini terus berkembang pesat.
Nvidia mendominasi sekitar 80% pasar chip AI kelas atas, dengan kliennya termasuk pembuat ChatGPT OpenAI, Microsoft, Alphabet, dan Meta Platforms yang menggunakan komponen-komponen Nvidia untuk bersaing di sektor AI generatif yang sedang berkembang pesat.
Nvidia didirikan tiga sekawan insinyur yang ingin keluar dari tempat kerjanya dan ingin memulai mendirikan perusahaan sendiri pada awal tahun 1990-an. Mereka adalah Curties Priem dan Chris Malachowsky dari Sun Microsystems, serta Jensen Huang dari LSI Logic.
Ketiganya adalah insinyur di bidang yang berbeda. Huang adalah seorang teknisi elektronik dan desainer mikroprosesor. Malachowski sebelumnya bekerja sebagai insinyur di Sun Microsystems, sedangkan Priem sebelumnya adalah senior engineer dan perancang chip di IBM dan Sun Microsystems. Pada 5 April 1993, mereka bersepakat mengelola usaha bersama.
Baca Juga: Daftar Perusahaan Teknologi dengan Market Cap Terbesar, Nvidia Geser Apple
Ketiganya merencanakan pendirian perusahaan dalam sebuah pertemuan di restoran diner di East San Jose. Perusahaan awalnya didirikan dengan modal US$40.000, namun kemudian mendapatkan pendanaan tambahan senilai USD20 juta dari Sequoia Capital dan investor lainnya.
Mereka memproyeksikan teknologi komputasi cepat berbasis grafis akan menjadi tren di masa depan. Mereka juga melihat komputasi untuk video game memiliki prospek cerah, meskipun pada saat itu masih sangat menantang.
Karena tantangan yang dihadapi dalam komputasi video game, ini menjadi fokus utama perusahaan untuk menarik pasar yang luas. Divisi riset dan pengembangan diaktifkan untuk mengeksplorasi komputasi canggih.
Awalnya, perusahaan belum memiliki nama. Ketiga pendiri ini menggunakan nama file kerja mereka dengan ‘Next Version.’ Ketika perusahaan hendak didirikan secara resmi, mereka memilih nama Nvidia.