Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Nasional

Putin Hentikan Ekspor Minyak Ke Barat, Harga Minyak Mentah Melonjak

  • Harga minyak mentah dunia terpantau naik setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk menghentikan ekspor minyak mentah ke negara-negara barat selama 5 bulan ke depan.
Nasional
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

MOSKOW-Harga minyak mentah dunia terpantau naik setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk menghentikan ekspor minyak mentah ke negara-negara aliansi Barat selama lima bulan.

Putin dilaporkan menandatangani keputusan pada hari Selasa yang melarang pasokan minyak ke negara-negara yang telah memberlakukan batasan harga pada produk minyak dan minyak bumi Rusia. Mengutip Reuters Rabu, 28 Desember 2023, hal itu disampaikan lewat publikasi yang dilakukan oleh portal pemerintah dan situs web Rusia.

Pengumuman itu menambahkan, larangan yang ditetapkan berlaku untuk semua tahap pasokan hingga pembeli akhir.

"Pengiriman minyak dan produk minyak Rusia ke entitas dan individu asing dilarang, dengan syarat bahwa dalam kontrak untuk pasokan ini, penggunaan mekanisme penetapan harga maksimum secara langsung atau tidak langsung dipertimbangkan," tulis keputusan tersebut, merujuk secara khusus pada Amerika Serikat dan negara asing lainnya yang telah memberlakukan batasan harga.

Larangan minyak akan berlaku efektif pada 1 Februari 2023 selama 5 bulan ke negara-negara yang menerapkan batasan harga. Namun pemerintah Rusia akan memutuskan tanggal pelarangan produk minyak bumi akan ditentukan oleh pemerintah Rusia dan bisa jadi setelah 1 Februari.

Seperti diketahui, awal bulan ini, Uni Eropa, Kelompok Tujuh negara, dan Australia menerapkan batasan harga minyak mentah lintas laut Rusia sebesar 60 dolar AS perbarel. Selain pembelian di bawah batas harga, asuransi, keuangan, dan layanan lain untuk pengiriman minyak Rusia akan dilarang.

Pada perdagangan Selasa, 27 Desember 2022 waktu setempat, harga minyak Brent tercatat US$84,33 per barel, menguat 0,49% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) stabil di US$79,53 perbarel.