Putin Mengaku Tidak Kehilangan Apapun di Ukraina
- Presiden Vladimir Putin mengaku Rusia tidak kehilangan apapun dalam operasi militer di Ukraina.
Dunia
MOSKOW-Presiden Vladimir Putin mengaku Rusia tidak kehilangan apapun dalam operasi militer di Ukraina. Putin juga kembali menegaskan rezim sanksi yang diberlakukan Amerika dan Eropa tidak akan berpengaruh ke Rusia dan justru akan merusak ekonomi mereka sendiri.
Saat berbicara di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok Rusia Rabu 7 September 2022 Putin mengatakan Rusia tidak kehilangan apa pun dan tidak akan kehilangan apa pun di Ukraina.
Keuntungan utama Rusia dari operasi militer yang sedang digelar menurutnya adalah penguatan kedaulatan negaranya dan ditujukan untuk "membantu orang" yang tinggal di wilayah Donbas di Ukraina timur.
- Resmi Diangkat Jadi Menteri PAN-RB, Azwar Anas Ungkap Target Prioritas
- Siap-Siap, Harga Makanan Warteg Bakal Naik Susul BBM
- Erajaya Swasembada (ERAA) Mau Buyback Saham Lagi, Siapkan Kocek Rp300 Miliar
“Kami tidak kehilangan apa pun dan tidak akan kehilangan apa pun. Keuntungan utama kami adalah penguatan kedaulatan kami. Kami tidak memulai apa pun, dalam hal aksi militer, tetapi hanya berusaha untuk menyelesaikannya,” kata Putin kepada hadirin.
Putin juga mengaku Rusia tidak memulai apa pun dalam hal aksi militer, tetapi hanya berusaha untuk mengakhiri operasi yang dimulai pada 2014, setelah apa yang dia sebut sebagai kudeta Ukraina menghasilkan rezim tidak sah. Meskipun dia tidak secara spesifik menyebut Ukraina, dia juga membantah bahwa Rusia telah melanggar hukum internasional.
Di bagian lain Putin juga menyerang Inggris dengan mengatakan cara Inggris memilih para pemimpinnya jauh dari demokratis. Pernyataan ini tentu saja terkait dengan terpilihnya Liz Truss menjadi Perdana Menteri menggantikan Boris Johnson.
Putin kembali menegaskan akan mustahil untuk mengisolasi Rusia, meskipun ada sanksi Barat. Dia mengatakan Moskow akan menentang upaya Barat untuk mendorong Rusia dari panggung global dan akan melihat ke pasar di Timur Tengah dan Iran sebagai gantinya. Namun dia mengakui sanksi telah mengakibatkan beberapa kesulitan di beberapa industri dan wilayah.
Putin mengatakan Rusia tidak akan memiliki masalah menjual sumber daya energinya yang besar ke seluruh dunia. Dan situasi buruk justru akan dialami bisnis Barat. Daya saing perusahaan-perusahaan Eropa menurun karena otoritas Uni Eropa sendiri merampas hak mereka mendapatkan bahan baku, sumber daya energi dan pasar penjualan.
“Tidak peduli seberapa besar seseorang ingin mengisolasi Rusia, tidak mungkin melakukan ini”, kata Putin. Dia mencatat bahwa peran negara-negara di kawasan Asia-Pasifik telah meningkat secara signifikan.
Orang kuat Rusia ini juga mengaku tertipu dengan perjanjian yang memungkinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina. Hal ini karena ternyata gandum tidak dikirim ke Rusia atau negara-negara miskin dan berkembang. Tetapi diterima oleh negara Uni Eropa.
Pernyataan Putin dikeluarkan di tengah perang yang terus berkecamuk di Ukraina dengan puluhan ribu korban meninggal di kedua pihak. Rusia dan Ukraina juga telah kehilangan ribuan peralatan militernya selama lebih dari enam bulan perang tersebut.