Putin Umumkan Mobilisasi Parsial, 300.000 Pasukan Cadangan Dipanggil
- Setelah sempat tertunda tanpa alasan yang jelas, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya menyampaikan pidato resminya pada Rabu 21 September 2022 pagi waktu Moskow.
Nasional
MOSKOW- Setelah sempat tertunda tanpa alasan yang jelas, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya menyampaikan pidato resminya pada Rabu 21 September 2022 pagi waktu Moskow.
Ini adalah pidato nasional pertamanya sejak mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari. Rencana awal pidato akakn disampaikan Selasa malam tetapi ditunda di menit-menit terakhir.
Dalam video yang direkam Putin secara resmi memerintahkan untuk mobilisasi parsial. Dekrit tentang ini telah ditandatangani dan akan mulai diberlakukan pada 21 September ini juga.
“Kami tegaskan ini adalah mobilisasi parsial. Artinya hanya mereka yang berada dalam cadangan yang akan wajib militer. Mereka yang bergabung tetap akan mendapat hak yang sama dengan mereka yang bertugas di bawah kontrak,” katanya.
- BEI: 29 Calon Emiten Antre IPO, Paling Banyak dari Sektor Teknologi
- Kebijakan Larangan Ekspor Nikel Indonesia Digugat di WTO, Dirut Antam: Fokus Program Hilirisasi
- Kementerian ESDM Buka Lelang West Kampar, Berikut Jadwalnya
Putin tidak menyinggung tentang deklarasi perang. Hanya saja di bagian akhir dia mengingatkan ke Barat bahwa Rusia memiliki senjata pemusnah modern. Namun kemudian dia mengatakan : "Saya tidak menggertak."
Di bagian lain dia mengatakan Rusia akan mendukung referendum yang akan dilakukan di empat daerah Ukraina yang diduduki Rusia. Mereka adalah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia “Rusia akan mengambil langkah-langkah melindungi kedaulatan, mendukung keinginan dan keinginan warga kami untuk memutuskan sendiri keinginan mereka,” katanya.
Dia juga mengatakan negara-negara Barat sedang mencoba untuk memblokir setiap kemerdekaan. “Barat menggunakan cara brutal kepada orang lain. Tujuan Barat adalah melemahkan dan menghancurkan dan barat secara terbuka mengatakan itu.”
Putin menambahkan bahwa Barat menjadikan rakyat Ukraina makanan ternak meriam sejak 2014, ketika Semenanjung Krimea diambil alih Rusia.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tujuan utama dari apa yang dia sebut membebaskan orang-orang di wilayah Donbas tetap tanpa perubahan.
Setelah pidato Putin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu muncul dan mengatakan mobilisasi parsial hanya akan berlaku untuk mereka yang memiliki pengalaman militer sebelumnya. Ini berjumlah sekitar 300.000 cadangan.
Shoigu mengatakan orang-orang "akan menerima pelatihan militer sebelum dikerahkan", menambahkan mobilisasi tidak akan mencakup "orang-orang yang bertugas sebagai wajib militer atau mahasiswa".
Dia menambahkan bahwa Rusia memerangi "tidak hanya Ukraina tetapi juga Barat secara kolektif. Di bagian lain Shoigu juga menyebutkan jumlah kerugian Rusia, mengatakan 5.937 telah tewas. Ini jauh di bawah perkiraan yang diberikan oleh badan-badan Ukraina dan Barat.
Ekskalasi
Menanggapi pidato Putin, Mykhailo Podolyak, seorang penasihat presiden Ukraina, mengatakan langkah itu menggarisbawahi bahwa perang tidak berjalan sesuai dengan rencana Moskow. Podolyak menambahkan bahwa Vladimir Putin jelas berusaha mengalihkan kesalahan karena memulai perang tanpa alasan dengan Ukraina ke Barat.
Sementara Menteri Pertahanan Inggris Gillian Keegan mengatakan deklarasi Putin adalah eskalasi yang mengkhawatirkan dari perang di Ukraina.
- Harga BBM BP AKR Turun, Berikut Daftar Harganya
- Progres Konstruksi 77 Persen, Tol Sumatra Ruas Simpang Indralaya – Prabumulih Beroperasi Awal 2023
- Pangeran Charles Jadi Raja Kaya Raya, Dari Mana Asal Hartanya?
Dia menambahkan bahwa ancaman itu harus ditanggapi dengan serius. Dia juga menyampaikan pesan ke Ukraina bahwa Inggris akan tetap bersama Ukraina dan akan membantu sebanyaka mereka bisa.
Hal yang sama diungkapkan Duta Besar Amerika untuk Ukraina Bridget Brink. Diamengatakan referendum palsu dan mobilisasi adalah tanda-tanda kelemahan serta kegagalan Rusia.
“Amerika Serikat tidak akan pernah mengakui klaim Rusia dan bertekad akan akan terus mendukung Ukraina selama yang diperlukan,” katanya.