<p>Wisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi / Raftingcitarik.com</p>
Gaya Hidup

Rafting Kelas Dunia: Pesona Sungai Citarik, Arung Jeram Ekstrem Tapi Asyik

  • Beragam paket wisata yang ditawarkan untuk rafting di Citarik berkisar Rp230.000 hingga Rp375.000 untuk sekali pengarungan per orang.

Gaya Hidup
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Siapa yang sudah tak asing dengan nama Sungai Citarik? Berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat, sungai ini populer dengan wisata olahraga ekstremnya yakni arung jeram alias rafting.

Tidak main-main, dikutip dari Indonesia.go.id, arus deras sungai ini telah diakui dunia dan mendapatkan sertifikasi dengan tingkat kesulitan sedang hingga ekstrem (grade 3-5) dari Federasi Arung Jeram Internasional (IRF).

Sungai Citarik dinyatakan layak untuk arena olahraga arung jeram. Bahkan, pada 29 November hingga 8 Desember 2015, di Citarik digelar Kejuaraan Dunia Arung Jeram diikuti 400 peserta dari 23 negara.

Diketahui, sungai yang berada di kaki Gunung Halimun ini merupakan anak Sungai Cimandiri yang berhulu dari kawasan hutan di kaki Halimun, bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS). Mengalir sejauh 44 kilometer, aliran Citarik bermuara di Pelabuhanratu.

Untuk mencapainya, wisatawan, khususnya dari Jakarta hanya perlu menempuh perjalanan darat selama 3-5 jam. Jangan khawatir, Anda tidak akan kesulitan menemukan operator arung jeram di sana. Beragam paket wisata yang ditawarkan untuk rafting di Citarik berkisar Rp230.000 hingga Rp375.000 untuk sekali pengarungan per orang.

Harga tersebut sudah diseragamkan oleh operator di sana, jadi tidak perlu khawatir. Rentang harganya tergantung pada paket yang Anda pilih, mulai dari pengarungan berjarak 5 hingga 9 kilometer (km) dengan waktu tempuh 1-2 jam.

Lalu ada paket 12-22 km berdurasi 3-7 jam. Paket tersebut sudah termasuk asuransi, sertifikat, makan siang, dan minum air kelapa gratis.

Lokasi akhir rafting di Sungai Citarik Sukabumi / Raftingcitarik.com
Petualangan Air

Biasanya, pengarungan akan dimulai pada pagi hari, saat yang paling tepat dengan udara yang masih sejuk dan matahari juga belum terlalu terik. Pengarungan akan dimulai dari titik awal (put in) di Kampung Parakan Telu dan Kampung Pajagan di Desa Cigelong.

Adapun, titik akhir (take out) biasanya berada Desa Citangkalo bagi rute 5-9 km atau Desa Cikadu, Pelabuhanratu, untuk rute 12-17 km. Keseruan perjalanannya bukan hanya saat pengarungan, untuk menuju bibir sungai, Anda harus berjalan kaki melewati pematang sawah, empang, dan perkampungan warga serta menuruni jalan setapak terjal.

Selama pengarungan, Anda akan dipandu arung jeram (skipper) yang bertugas untuk mengendalikan perahu. Tidak perlu meragukan kemampuannya, skipper adalah orang yang sudah bersertifikat untuk mengoperasikan wisata olahraga arung jeram.

Skipper juga biasanya merupakan warga sekitar sehingga sangat mengenal morfologi dan karakteristik sungai. Bahkan, kebanyakan mereka adalah atlet profesional yang tergabung dalam federasi arung jeram Indonesia dan luar negeri.

Selain itu semua perlengkapannya dijamin sesuai dengan prosedur keamanan, seperti pelampung, helm, dayung, perahu karet. Dalam satu perahu karet, idealnya diisi oleh 7 orang, terdiri dari 1 skipper dan 6 orang peserta arung jeram.

Sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh peserta arung jeram adalah mempersiapkan perlengkapan pribadi yang sesuai dan wajib mematuhi instruksi skipper dan aturan yang berlaku selama pengarungan.

Arung jeram di Sungai Citarik Sukabumi / Indonesia.go.id
Jeram di Sungai Citarik

Citarik memiliki beberapa jeram terkenal dan diberi nama unik berdasarkan kejadian yang pernah terjadi di lokasi itu. Ada Jeram Ayu, Teureup, Guntur, dan Jeram Rock Brick yang bisa dilewati dengan mudah karena arus airnya sedang.

Keseruan baru dimulai di Jeram Nipah, Big WavePaint Ball, dan Jeram Circuit. Karena debit airnya mulai terasa deras ditingkahi kehadiran bebatuan besar yang menciptakan pusaran-pusaran air. Selanjutnya ada jeram diberi nama TVRI karena dulu ada salah satu jurnalis kamera TVRI yang jatuh pingsan saat berarung jeram di lokasi tadi.

Selanjutnya adalah Jeram Golden Gate. Jeram ini diapit oleh bebatuan besar sepintas seperti sebuah gerbang atau gate. Untuk melintas jeram yang berada di tengahnya cukup sulit lantaran ruang yang tersedia sangat sempit. Perahu lebih sering terbalik di jeram ini.

Jika ada pemandu yang mampu membawa perahu tanpa terbalik di jeram ini, maka biasanya mereka mendapatkan semacam poin emas.

Masih ada Jeram Zig Zag dan Jeram Big Z yang mengharuskan kita melewatinya dengan cara meliuk-liuk karena derasnya arus air dan tak jarang menghantam bebatuan besar di sekitarnya. Jeram sejenis lainnya adalah Jeram Panjang, Jeram Walk Away, dan Jeram Jumping Jack Flash. Selamat berpetualang! (SKO)