Raih 7 Medali di Olimpiade Tokyo, Ternyata Emma McKeon Lahir dari Keluarga Perenang.jpg
Gaya Hidup

Raih 7 Medali di Olimpiade Tokyo, Ternyata Emma McKeon Lahir dari Keluarga Perenang

  • Atlet renang Australia Emma McKeon mengukir sejarah baru dalam ajang paling bergengsi di dunia.

Gaya Hidup

Daniel Deha

JAKARTA - Atlet renang Australia Emma McKeon mengukir sejarah baru dalam ajang paling bergengsi di dunia. Perenang 27 tahun ini berhasil menyumbang tujuh medali, masing-masing 4 medali emas dan tiga medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020.

Emma meraih emas di nomor estafet 4x100 gaya bebas putri, 4x100m gaya ganti putri,  sprint 50m gaya bebas putri, dan 100m gaya bebas putri. Hampir semua nomor renang yang diikuti Emma memecahkan rekor dunia. Ini prestasi yang luar biasa dashyat untuk seorang atlet renang profesional.

Untuk tiga medali perunggu, didapat Emma dari nomor 100m gaya kupu-kupu, estafet 4x100 gaya bebas, dan estafet 4x200 campuran yang merupakan nomor baru renang pada Olimpiade Tokyo.

Dengan rekor tersebut, Emma menyamai rekor yang dipegang oleh pesenam Russia, Maria Gorokhovskaya, yang mengumpulkan 7 medali, masing-masing lima medali perak dan dua medali emas pada tahun 1952.

Emma hanya kalah dari perenang Jerman Timur Kristin Otto dari yang memegang rekor dengan 6 medali emas pada tahun 1988.

Keberhasilan Emma memicu pecarian Google secara global. Dan di Indonesia, sejumlah media menurunkan berita untuk mengapresiasi pencapaian Emma.

Lahir dari Keluarga Perenang

Beberapa atlet Olimpiade menemukan olahraga mereka secara kebetulan, tetapi hal yang sama tidak terjadi pada Emma McKeon, yang memiliki gen olahraga renang dalam keluarganya.

Ayahnya, Ronald, adalah Juara Persemakmuran empat kali, dan mewakili Australia di Olimpiade Moskow 1980 dan Los Angeles 1984, sementara ibunya Susie juga berenang di Commonwealth Games.

Selain itu, paman McKeon, Rob Woodhouse, berkompetisi di Olimpiade Los Angeles 1984 dan Seoul 1988.

"Saya tumbuh di sekitar air, di pantai, kolam renang di halaman belakang, dll. Jadi kecintaan saya pada renang dimulai sejak usia sangat muda. Saya dan kakak saya selalu aktif melakukan beberapa jenis olahraga di sekitar air – berenang, berselancar, bermain ski air – dan orang tua saya juga menjalankan sekolah renang, jadi saya belajar lebih awal," ungkap Emma, melansir situs Olympics.

Dalam keluarga, Emma tidak sendirian mewariskan darah renang orangtuanya. Kakak laki-lakinya, David, adalah peraih medali perak Olimpiade, dan saudara kandung keduanya mewakili negara mereka di Commonwealth Games 2014 dan 2018.

Sembilan tahun silam, Emma McKeon mengalami momen memilukan pertamanya di Uji Coba Olimpiade London 2012.

Perenang 17 tahun dengan susah payah finis ketujuh dalam nomor 100m gaya bebas, satu tempat dari kualifikasi untuk Olimpiade pertamanya di nomor 400m bebas estafet.

Pada minggu yang sama, dia menyaksikan David, kakaknya, memenangkan nomor 400m gaya bebas dan tempat ketiga dalam 200m gaya bebas untuk lolos ke London.

Kekecewaan ini membuatnya beristirahat sejenak dari olahraga, yang menghidupkan kembali kecintaannya pada berenang dengan cara yang menakjubkan.

Dua tahun kemudian, Emma membawa pulang 6 medali (termasuk 4 emas) dari 6 nomor pada debut internasional seniornya di Commonwealth Games 2014 di Glasgow.

Kekuatannya terus berkembang hingga debutnya di Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 dan berpuncak di Tokyo 2020 dengan memenangkan 7 medali dan memecahkan banyak rekor dunia.

Atlet Tersukses Australia

Prestasi yang diukur Emma pada Olimpiade Tokyo meneruskan tren yang mengesankan di pertandingan Olimpiade Rio di mana ia memenangkan satu emas, dua perak, dan satu perunggu.

Pada Olimpiade kali ini, Emma memang telah digadang-gadang bisa membawa pulang 7 medali setelah penampilan gemilangnya di Rio. Dia diyakini telah berada di garis depan kebangkitan renang Australia.

Rekor yang dipegang Emma sebelum ke Tokyo adalah catatan waktu terbaik dunia dalam gaya bebas 50m dan 100m, sedangkan waktu tercepat keempat 100m gaya kupu-kupu pada tahun 2021 membuatnya berpotensi meraih medali individu tiga kali lipat.

Fleksibilitasnya juga membuatnya menjadi komponen penting dari mesin estafet bangsanya, dan dia diharapkan untuk bersaing di empat nomor beregu.

Di Australia, apa yang diraih Emma telah melampaui pencapaian Leisel Jones dan Ian Thorpe dan membuatnya menjadi atlet Olimpiade paling sukses di negara itu.

Melansir ABC, ketika pulang ke kampung halamannya di Wollongong, New South Wales, Emma disambut hangat oleh keluarga, penduduk dan pemerintah setempat.

"Emma sudah memiliki kunci kota kami setelah kampanye Rio (2016), tapi saya pikir dia pasti pantas diberi nama untuk menghormatinya," kata Wakil Walikota Tania Brown.

"[Saya] berharap untuk berdiskusi dengannya tentang apa yang pantas, tentu saja kolam untuk menginspirasi anak-anak kita di masa depan, saya pikir akan tepat," imbuhnya.

Ada juga beberapa saran dari penduduk agar landmark lokal bisa dinamai untuk menghormati legenda renang Australia itu.

Salah satu yang diusulkan adalah mengubah nama kampungnya, Wollongong, menjadi McKeonville. Selan itu, masyarakat ingin mendedikasikan jalur empat kolam kontinental untuknya, mendirikan fitur air atau patung emas, dan membangun pusat akuatik "Emma McKeon" baru di kota.

Sekolah Renang McKeon juga telah didekorasi dengan spanduk dukungan dan bisnis yang dibawa ke media sosial yang mengubah nama mereka menjadi milik bintang lokal.