<p>Dompet digital asal China, Alipay dan WeChat resmi masuk ke Indonesia / Reuters</p>
Industri

Raih Izin Resmi, BRI Jadi Bank Pertama di Indonesia yang Akomodasi Transaksi Alipay

  • JAKARTA – Salah satu bank pelat merah, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk memproses transaksi Alipay wallet. Dalam kerjasama ini, BRI juga bermitra dengan PT QFPay Technology Indonesia sebagai penyedia pendukung (system integrator)  sistem BRI dan Alipay. “BRI merupakan bank pertama di […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Salah satu bank pelat merah, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk memproses transaksi Alipay wallet.

Dalam kerjasama ini, BRI juga bermitra dengan PT QFPay Technology Indonesia sebagai penyedia pendukung (system integrator)  sistem BRI dan Alipay.

“BRI merupakan bank pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan Alipay sebagai acquirer,” mengutip keterangan resmi Direktur Konsumer BRI Handayani, Senin, 28 Desember 2020.

Ia menjelaskan, tujuan utama kolaborasi ini tak lain untuk meningkatkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia. Menurutnya, perseroan terus mendorong sistem transaksi nontunai (cashless) pada masyarakat.

Sebagai langkah awal, lanjut Handayani,  BRI akan fokus pada penetrasi akseptasi Alipay di wilayah yang banyak dikunjungi oleh turis China, seperti Bali, Batam dan Manado. Sementara di luar area tersebut, pihaknya akan melakukan roll out  di seluruh jaringan merchant QRIS BRI.

Menurutnya, potensi pasar dari turis China terbilang besar. Badan Pusat Statistik pun mencatat, pertumbuhan wisatawan negeri Panda selama sepuluh tahun terakhir tumbuh pesat mencapai 450%.

“Kami melihat potensi ini sebagai tambahan fee based income (FBI) di BRI. Sebab, pengguna Alipay yang berkunjung ke Indonesia dapat melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS di merchant BRI,” ungkapnya.

Hal ini terbukti dari FBI BRI yang tumbuh meski di tengah situasi pandemi. Per semester I 2020, BRI mencatat pendapatan berbasis biaya dan komisi ini naik 18,59% year-on-year (yoy).

Penopang utamanya adalah e-channel yang melonjak 61,2% yoy menjadi Rp2,97 triliun per Juni 2020. Porsi tersebut menyumbang 40% terhadap total FBI Perseroan. Sementara untuk pendapatan di luar kanal elektronik, juga mengalami kenaikan 13,6% menjadi Rp446 miliar.