Raih Kas Bersih Rp2,81 Triliun, Tapi Laba Bersih Waskita Karya Anjlok 94,08%
JAKARTA – Kinerja keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.,sedang tertekan. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perseroan hanya mengumpulkan laba Rp42,98 miliar atau anjlok 94,08% dari periode sama tahun 2019 Rp720,89 miliar. Penurunan laba bersih perseroan sejalan dengan menurunnya pendapatan usaha hingga 51,96% dari Rp8,68 triliun pada kuartal pertama 2019 menjadi Rp4,18 triliun. Meski begitu, […]
Industri
JAKARTA – Kinerja keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.,sedang tertekan. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perseroan hanya mengumpulkan laba Rp42,98 miliar atau anjlok 94,08% dari periode sama tahun 2019 Rp720,89 miliar.
Penurunan laba bersih perseroan sejalan dengan menurunnya pendapatan usaha hingga 51,96% dari Rp8,68 triliun pada kuartal pertama 2019 menjadi Rp4,18 triliun.
Meski begitu, Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyampaikan, pihaknya mencatatkan kas bersih dari aktifitas operasi sebesar Rp2,81 triliun. Capaian ini didukung adanya penerimaan pembayaran beberapa proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey antara lain Proyek Tol Jakarta – Cikampek Elevated II senilai Rp5,97 triliun dan sebagian piutang LRT Palembang senilai Rp325 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Kami masih menargetkan tambahan kas masuk dari proyek turnkey sekitar Rp4 – 5 triliun hingga akhir tahun ini. Menjaga arus kas dan kemampuan likuiditas merupakan salah satu prioritas utama kami, terlebih di masa pandemi COVID-19 ini,” kata Destiawan melalui keterangan tertulis, Jumat, 26 Juni 2020.
Sementara, total aset emiten dengan kode saham WSKT per 31 Maret 2020 sebesar Rp116,37 triliun dan total ekuitas sebesar Rp27,27 triliun.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2020, perseroan memeroleh kontrak baru senilai Rp3,18 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh proyek infrastruktur sebesar 61% dan sisanya berasal dari proyek Gedung sebesar 21% dan proyek sipil lainnya.
“Dengan adanya tambahan nilai kontrak baru tersebut, total kontrak dalam pengerjaan perseroan adalah sebesar Rp54,37 triliun,” imbuh Destiawan.
Beberapa proyek yang diperoleh WSKT selama kuartal I antara lain Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo seksi 4, Gedung UIN Jambi, dan Jaringan Gas Tarakan.
“Ke depan manajemen akan fokus untuk memperkuat jangkauan di pasar eksternal dengan memaksimalkan core competencies kami di jasa konstruksi. Kami menargetkan untuk dapat memperoleh lebih banyak proyek dari segmen Pemerintah, BUMN, dan juga swasta,” terang Destiawan.
Destiawan juga menyebut, pihaknya akan melakukan penetrasi pasar luar negeri, dimana saat ini sedang mengikuti sejumlah tender proyek di Asia Tenggara.
Tahun ini, Waskita Karya juga merencanakan pelepasan beberapa ruas tol, termasuk tol yang termasuk dalam bagian Trans Jawa. Perseroan akan menggunakan skema pelepasan langsung serta melalui instrumen ekuitas.
“Saat ini ada beberapa proses transaksi divestasi yang sedang berjalan, investor sedang melakukan due diligence atas tol kami,” jelas Destiawan.
Meski Waskita Karya merilis penurunan kinerja keuangan, harga saham WSKT hingga sesi I perdagangan hari ini dalam posisi menguat 0,7% ke level Rp720. Dalam setengah hari, saham WSKT bergerak dengan level terendah Rp710 dan level tertinggi Rp730.
Dengan catatan hingga sesi I hari ini, maka harga saham WSKT secara year to date sudah turun 51,51% dari posisi akhir 2019 Rp1.485.