Kapal pengangkut liquid natural gas (LNG) Triputra milik PT GTS Internasional Tbk (GTSI).
Korporasi

Raih Kontrak Baru, GTSI Gandeng Perusahaan Infrastruktur LNG Asal Korea Selatan

  • Emiten pelayaran milik Hutomo Mandala Putra alias Tomy Soeharto, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) melakukan kerja sama dengan perusahaan infrastruktur liquefied natural gas (LNG) asal Korea Selatan, Gas Entec Co., Ltd
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten pelayaran milik Hutomo Mandala Putra alias Tomy Soeharto, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) melakukan kerja sama dengan perusahaan infrastruktur liquefied natural gas (LNG) asal Korea Selatan, Gas Entec Co., Ltd

Direktur Utama GTS Internasional, Kemal Imam Santoso mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama perusahaan tersebut pada 13 Oktober 2021. 

“MoU ini bersifat non law binding, non-material dan komitmen untuk menjajaki kerja sama dalam bidang infrastruktur LNG,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 14 Oktober 2021.

Pada kesempatan yang sama, perseroan melalui anak usahanya, PT Hikmah Sarana Bahari (HSB) mengaku telah mendapatkan kontrak distribusi LNG dari BP Berau Ltd pada 4 Oktober 2021. 

Kontrak baru tersebut senilai US$4,1 juta atau sekitar Rp58,22 miliar (asumsi kurs Rp14.200 per dolar Amerika Serikat). Dalam kerja sama itu, perseroan akan melakukan aktivitas pengapalan LNG dari Pelabuhan Tangguh ke beberapa Pelabuhan Bongkar LNG di Indonesia.

 “Adapun jangka waktu kerja sama selama 92 hari,” tulis Kemal dalam keterangan resminya.

Sementara itu, dampak transaksi tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan adalah bertambahnya pendapatan dan memperkuat kondisi keuangan GTSI.

Di lantai bursa, saham GTSI ditutup tanpa mengalami perubahan harga alias stagnan di level harga Rp73 per lembar pada akhir sesi perdagangan Kamis, 14 Oktober 2021. Saat ini, kapitalisasi pasar perseroan tercatat sebesar Rp1,15 triliun.