Raih Pendanaan dari East Ventures, Start Up Kasual Ekspansi Bisnis ke Solo.jpg
Industri

Raih Pendanaan dari East Ventures, Start Up Kasual Ekspansi Bisnis ke Solo

  • Perusahaan rintisan (start up) Kasual berhasil meraih pendanaan dari beberapa investor global, antara lain dipimpin oleh East Ventures berbasis Singapura.

Industri

Daniel Deha

JAKARTA -- Perusahaan rintisan (start up) Kasual berhasil meraih pendanaan dari beberapa investor global, antara lain dipimpin oleh East Ventures berbasis Singapura.

CEO dan Co-Founder Kausal Alam Akbar mengatakan modal segar akan digunakan untuk memperluas ekspansi operasional perusahaan ke Solo, Jawa Tengah.

Selain itu, untuk memperkuat tim perusahaan, memajukannya teknologi dan kemampuan manufaktur untuk pengalaman online untuk pengguna yang lebih baik.

“Kami senang menyambut East Ventures dan investor lain di keluarga Kasual. Dengan dana tersebut, kami akan membangun tim baru, memajukan pengalaman digital pengguna, meningkatkan produksi proses," katanya, Rabu, 10 November 2021.

Dia menyebut, perusahaan juga akan merilis lebih banyak kategori produk dan inisiatif pemasaran, dan memanfaatkan teknologi baru seperti pengukuran ukuran artifical reality (AR) untuk membuat pengukuran tubuh 3D pertama di Indonesia.

"Kami bertujuan untuk skala dan memproses pesanan harian mereka dalam pertumbuhan 10x dan memproses lebih dari 5.000 item per hari di dalam waktu dekat," jelas Alam.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan Indonesia memiliki pangsa pasar yang luar biasa sehingga bisa dimanfaatkan oleh Kasual.

"Indonesia memiliki salah satu infrastruktur digital paling kuat di kawasan yang memungkinkan barang kecil yang disesuaikan perusahaan seperti Kasual berkembang," katanya.

Untuk diketahui, Kasual adalah penggerak pertama di Indonesia dalam layanan langsung yang sepenuhnya dipersonalisasi ke perdagangan instan konsumen (direct to consumen/DTC) untuk pakaian sehari-hari dengan fokus pada celana pria.

Kasual didirikan pada tahun 2017 oleh Alam Akbar ketika dia menemukan beberapa masalah dalam lanskap mode Indonesia. Sektor ini kurang akomodatif dan kurang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan sendiri, terutama dalam hal ukuran.

"Kami juga menyadari bahwa tren e-commerce telah menjamur dengan cepat dan telah
membantu pelanggan berbelanja dengan nyaman di rumah, sehingga membuat mereka menuntut lebih cepat dan lebih banyak niaga terpercaya untuk kebutuhan sehari-hari khususnya celana," kata Alam.

Kasual menawarkan solusi manufaktur dalam aplikasi bagi pelanggan untuk memesan celana pria yang dipersonalisasi -- Bangun Produk Anda Sendiri (BYOP). Pelanggan dapat memilih alat kelengkapan pilihan mereka, jenis stek dan ukuran yang disesuaikan.

Platform ini juga memungkinkan Virtual Fitting di mana pelanggan dapat berkonsultasi secara langsung kepada tim ahli Kasual melalui panggilan video terkait pengukuran ukuran, pemasangan yang dipersonalisasi, dan rekomendasi produk.

Dengan proses pemesanan yang lebih sederhana dan pakaian dalam Intermanufaktur, produk dapat dikirim ke depan pintu pelanggan dalam waktu kurang dari lima hari.

Kasual saat ini memiliki 30 anggota tim inti dan 25 individu mitra dalam tim garmen. Para anggota membawa pengalaman mereka dalam e-commerce dan industri fashion dari berbagai perusahaan global terkemuka, seperti Amazon, Ebay, Deloitte, Yum! Merek, Blibli, VIP Plaza, dan Ralph Lauren.

Tim Kasual berkomitmen untuk selalu meningkatkan layanan dan mengembangkan kreativitas mereka dengan ambisi mengambil merek lokal "Dari Indonesia, untuk Dunia!"

Dengan ukuran pasar sebesar US$12 miliar setara Rp170,4 triliun, Kasual menjadi yang terdepan dalam mendorong inovasi dalam industri fashion dan pakaian jadi Indonesia.

Perusahaan telah mengalami pertumbuhan yang kuat 3x di tengah wabah COVID-19 pertama di tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 (year on year). 

Sampai saat ini, Kausal sudah menyelesaikan 80.000 pengguna dan dapat mengirimkan lebih dari 3.000 produk yang dipersonalisasi ke pelanggan bulanan.*