<p>Diego Rojas, CEO Finantier dan Keng Low, CPO / Dok. Finantier</p>
Industri

Raih Pendanaan Jumbo, Finantier Siap Ekspansi di Indonesia

  • Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang analisis finansial, Fiinantier resmi meraih pendanaan jumbo dari dua investor yakni Global Founders Capital (GFC) dan East Ventures (EV)

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang analisis finansial, Fiinantier resmi meraih pendanaan jumbo dari dua investor yakni Global Founders Capital (GFC) dan East Ventures (EV).

Dalam siaran pers, Finantier tak menyebutkan nominal dana yang disuntikkan investor. Hanya saja, Finantier menyebut dana tersebut mencapai tujuh digit atau melebih target dan 20 kali lebih besar dari valuasi pre-seed perusahaan pada November 2020.

Finantier sendiri menyediakan platform application programming interface (API) bagi institusi keuangan dalam mengakses dan menganalisa data finansial konsumen.

“Dengan adanya akses ke layanan keuangan, kami dapat membantu mereka dan orang yang mereka cintai untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Mulai dari warung-warung pinggir jalan (UKM) hingga pekerja gig economy dapat memperoleh keuntungan dari jejak data digital mereka,” kata Co-Founder dan COO Finantier, Edwin Kusuma, Rabu 16 Juni 2021.

Menurut data Bank Indonesia di East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021, lebih dari separuh populasi atau sekitar 90 juta orang dewasa belum memiliki akses terhadap produk perbankan.

Hal ini membatasi institusi keuangan untuk mengakses data perbankan dan data finansial konsumen. Sehingga menghambat mereka dalam menyediakan layanan keuangan seperti pembayaran, pinjaman, dan asuransi.

“Dengan akses layanan keuangan yang lebih baik mereka bisa hidup dengan lebih baik dan dapat ikut meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia,” tambah Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca.

Sementara itu, Co-founder and CEO of Finantier, Diego Rojas menjelaskan, Open Finance adalah perpanjangan dari open banking. Open Finance memungkinkan pertukaran data finansial non-perbankan termasuk kredit dan hipotek dengan aman.

Selain itu, Open Finance juga memfasilitasi pertukaran terbuka data konsumen sehingga perusahaan dapat memanfaatkannya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan sekaligus menciptakan layanan yang lebih dipersonalisasi. (LRD)