<p>CEO Ajaib Group Anderson Sumarli. &#8211; Istimewa</p>
Fintech

Raih Pendanaan Seri A Rp1,26 Triliun, Ajaib Tambah Produk Investasi

  • Aplikasi saham Ajaib meraih pendanaan seri A senilai Rp910 miliar dari Robinhood.

Fintech
Dewi Aminatuz Zuhriyah

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Author

JAKARTA – Aplikasi perdagangan saham Indonesia Ajaib menerima suntikan dana senilai US$65 juta atau setara dengan Rp910 miliar (kurs Rp14.000 per dolar AS) dalam putaran Seri A yang diperpanjang dan dipimpin oleh Ribbit Capital.

Mengutip KrASIA, suntikan dana yang diberikan pada Senin, 29 Maret 2021 ini terjadi setelah investasi US$25 juta atau Rp350 miliar pada Februari,. Sehingga totalnya menjadi US$90 juta atau Rp1,26 triliun.

Ribbit adalah pendukung aplikasi perdagangan saham AS yang terkenal, Robinhood, yang memimpin pendanaan senilai US$3,4 miliar atau Rp47,6 triliun bulan lalu. Dalam hal ini, Ajaib berencana menggunakan modal tambahan untuk pengembangan produk lebih lanjut.

Adapun platform ini didirikan pada 2019 oleh CEO Anderson Sumarli dan COO Yada Piyajomkwan yang bertujuan untuk membuat investasi tersedia untuk semua orang.

“Penetrasi investor ritel di negara ini rendah karena perdagangan saham secara tradisional disediakan untuk individu berpenghasilan tinggi yang mampu membayar komisi tinggi ketika bekerja dengan pialang offline,” kata Sumarli.

Ajaib memungkinkan penggunanya untuk membeli saham, reksa dana, pasar uang, dan sekuritas pendapatan tetap tanpa persyaratan pembelian minimum.

Aplikasi ini juga menawarkan informasi yang relevan tentang perusahaan publik, termasuk data historis. Dengan lebih dari satu juta unduhan, ini menempati urutan keempat di antara aplikasi investasi yang paling banyak digunakan di Indonesia, menurut situs penelitian App Annie.

Sebagai informasi, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di Indonesia, peningkatan investor ritel muda berusia antara 18 dan 30 tahun mencapai hampir 4 juta pada 2020 atau  56% lebih banyak daripada 2019.

Selain Ajaib, platform investasi emas digital Pluang baru-baru ini mengumpulkan US$20 juta dalam putaran pra-Seri B yang dipimpin oleh Openspace Ventures, sementara robo-advisor Bibit mengantongi US$30 juta pada Januari, menyoroti meningkatnya minat pada platform investasi Indonesia.