IMG_6257.jpeg
Korporasi

RAJA Amankan Kontrak Baru di Sektor Hilir Migas, Apa Positifnya?

  • Kemitraan ini juga berpotensi mendongkrak pendapatan dan laba RAJA di masa depan.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten pertambangan minyak dan gas alias migas, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), baru saja menandatangani perjanjian jasa penyediaan sewa booster compression plant dengan Energy Equity Epic Pty Ltd.

Kerja sama ini dilakukan melalui anak usaha RAJA, PT Triguna Internusa Pratama, pada 11 Oktober 2024. Perjanjian ini berkaitan dengan rencana pengembangan Kampung Baru di Blok Sengkang.

Corporate Secretary RAJA, Yuni Pattinasarani, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan memperluas portofolio perseroan di sektor hilir migas di Indonesia. “Dengan adanya kerja sama ini, portofolio perseroan di bidang investasi hilir migas akan semakin berkembang,” kata Yuni dalam keterangannya, pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Lebih lanjut, Yuni menambahkan bahwa kemitraan ini juga berpotensi mendongkrak pendapatan dan laba RAJA di masa depan. “Kerja sama ini menguatkan peluang usaha di sektor hilir migas, termasuk dalam konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan infrastruktur migas,” jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per Juni 2024, RAJA mencatatkan pendapatan sebesar US$123,51 juta atau sekitar Rp2,02 triliun (menggunakan kurs Rp16.241 per dolar AS per 30 Juni 2024), yang melonjak 67,16% secara tahunan.

Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menyatakan bahwa kenaikan pendapatan ini didorong oleh peningkatan penjualan gas dan tarif transmisi dari jaringan pipa perseroan di Perawang, Riau.

Pendapatan RAJA juga didorong oleh operasional Stasiun Induk Compressed Natural Gas (CNG) di Grobogan, Jawa Tengah, yang beroperasi sejak Desember 2023. “Selain itu, kontribusi dari investasi kami di Blok Jabung sudah sepenuhnya tercatat dalam laporan keuangan kuartal ini, yang berarti keuntungan atau kerugian dari investasi tersebut sudah tercermin sepenuhnya,” jelas Djauhar, Senin, 23 September 2024.

Meski pendapatan meningkat, beban pokok RAJA juga mengalami kenaikan sebesar 67,49% YoY, menjadi US$87,57 juta. Meskipun demikian, RAJA berhasil mencatatkan laba kotor sebesar US$35,93 juta pada semester I-2024, tumbuh 66,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, RAJA meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$14,29 juta atau sekitar Rp234,74 miliar. Angka ini mencatatkan kenaikan sebesar 55,35% dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$9,2 juta pada periode yang sama di tahun 2023.

Sementara itu, dari lantai bursa, saham RAJA terpantau melemah 1,34% ke level Rp1835 per saham hingga pukul 15.33 WIB. Kendati demikian, jika diukur sepanjang satu bulan terakhir saham ini telah menanjak 52,28%.