<p>Menara Astra milik PT Astra Internasional Tbk. / Astra.co.id</p>
Korporasi

Raksasa Otomotif Astra International Awal Tahun 2021 Untung Rp3,73 Triliun

  • PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan kinerja pada periode kuartal I-2021. Pendapatan serta laba bersih perseroan tampak lesu pada tiga bulan pertama tahun ini.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan kinerja pada periode kuartal I-2021. Pendapatan serta laba bersih perseroan tampak lesu pada tiga bulan pertama tahun ini.

Melansir laporan keuangan yang dirilis perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 21 April 2021, pendapatan bersih ASII sebesar Rp51,7 triliun pada triwulan pertama 2021. Angka ini turun sekitar 4,26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp54 triliun.

Penurunan pendapatan bersih diakibatkan oleh total penjualan barang yang turun 4,48% year-on-year (yoy) dari Rp37,41 triliun menjadi Rp35,73 triliun. Hal ini diikuti oleh penurunan pendapatan dari segmen jasa dan sewa dari Rp11,39 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp9,87 triliun pada Q12021.

Kondisi ini membuat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk anlok 22,49% yoy menjadi Rp3,73 triliun pada triwulan pertama tahun ini dibandingkan dengan realisasi laba bersih periode yang sama tahun lalu mencapai Rp4,81 triliun.

Kendati begitu, perseroan berhasil menekan beban serta biaya-biaya selama periode awal tahun ini. Beban penjualan turun secara tahunan dari Rp2,68 triliun menjadi Rp2,47 triliun. Beban umum dan administrasi juga turun tipis menjadi Rp3,60 triliun dari Rp3,67 triliun pada awal tahun lalu.

Sementara, biaya keuangan perseroan menipis dari Rp1 triliun pada triwulan pertama tahun 2020, menjadi hanya Rp604 miliar pada periode yang sama tahun ini. Dengan catatan tersebut, beban pokok pendapatan ASII berkurang sekitar 1,94% yoy menjadi Rp41,10 triliun dari sebelumnya Rp41,92 triliun.

Jumlah kas dan setara kas perseroan per 31 Maret 2021 sebanyak Rp56,58 triliun atau menebal 18,97% yoy dari Rp47,55 triliun pada periode yang sama tahun 2020. Sedangkan, total aset saat ini mencapai Rp351,98 triliun dibandingkan dengan awal tahun lalu sebesar Rp338,20 triliun.

Di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), saham ASII ikut terkoresi 1,42% ke level harga Rp5.225 per lembar pada akhir perdagangan Rabu, 22 April 2021. Pada akhir Maret 2021, laba per saham ASII berubah menjadi Rp92 dari sebelumnya Rp119 per lembar. (SKO)