Emiten Properti Kakap, Agung Podomoro Land Raup Pendapatan Rp2,89 Triliun
Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengumumkan realisasi pendapatan kuartal III-2020 sebesar Rp2,89 triliun. Nilai tersebut turun tipis 1,98% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,92 triliun.
Industri
JAKARTA – Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengumumkan realisasi pendapatan kuartal III-2020 sebesar Rp2,89 triliun. Nilai tersebut turun tipis 1,98% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,92 triliun.
Secara rinci, penjualan apartemen menjadi penyumbang terbesar pendapatan dengan porsi 41,08% atau Rp1,19 triliun. Disusul penjualan tanah kavling dengan porsi 26,81% atau Rp774,76 miliar.
Sebaliknya, beban pokok penjualan dan beban langsung APLN justru meningkat 9,64% dari Rp1,47 triliun menjadi Rp1,62 triliun. Dengan kenaikan beban ini, laba kotor perseroan akhirnya terkoreksi 12,18% dari Rp1,45 triliun menjadi Rp1,27 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Penurunan laba kotor ini turut berdampak pada bottom line perusahaan yang akhirnya mengalami kerugian Rp430,25 miliar. Nilai ini kebalikannya dari pencapaian kuartal III-2019 yang masih mencatatkan laba bersih Rp81,05 miliar.
Dari pos neraca keseimbangan, liabilitas APLN tercatat sebesar Rp19,54 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan senilai Rp11,03 triliun.
Lantas jika dilihat dari likuiditasnya, perseroan masih memiliki kas dan setara kas Rp1,05 triliun. Secara total, aset perusahaan perusahaan senilai Rp30,57 triliun. Jumlah itu terdiri dari aset lancar Rp11,34 triliun dan aset tidak lancar Rp19,23 triliun.
Sementara itu, pada perdagangan Selasa, 17 November 2020, saham APLN ditutup melemah 0,83% ke level Rp119 per lembar. Kapitalisasi pasar raksasa properti ini pada waktu yang sama senilai Rp2,7 triliun. (SKO)