Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto
Korporasi

Ramadan dan Lebaran 2022 Berpotensi Kerek Kinerja Bisnis Kecil dan Menengah BRI

  • Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI khususnya untuk segmen kecil dan menengah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I-2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI khususnya untuk segmen kecil dan menengah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I-2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto optimistis pihaknya dapat membukukan kinerja yang terus bertumbuh ke depannya, terutama saat memasuki kuartal II-2022. 

Menurutnya, optimisme itu tak terlepas dari keberhasilan pemerintah menekan laju pandemi yang kembali memutar roda ekonomi lebih kencang. Pemerintah pun memberikan izin bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas mudik jelang perayaan Idulfitri.

Amam mengatakan bahwa BRI juga telah menyiapkan likuiditas yang cukup untuk menunjang kebutuhan masyarakat di tengah perayaan Lebaran tahun ini. Sebabnya, peningkatan konsumsi melalui intensitas belanja rumah tangga yang naik selalu terjadi dalam momentum seperti sekarang.

“Ini akan membawa transaksi yang semula berbasis di kota-kota besar, bergeser ke tujuan-tujuan mudik. Berarti akan ada demand dan ada peningkatan aktivitas bisnis kecil dan menengah di daerah yang pastinya juga akan membutuhkan modal untuk menunjang hal tersebut,” ujarnya melalui keterangan pers, Senin, 2 Mei 2022.

Melihat hal tersebut, ia optimistis Lebaran 2022 akan secara signifikan meningkatkan permintaan kredit. Bahkan, ungkap dia, fenomena ini mulai terasa sejak awal April 2022 di sejumlah daerah. Sehingga dipercaya akan meningkatkan disbursement kredit kecil dan menengah, khususnya di BRI.

Optimisme itu mengacu pula pada indeks bisnis UMKM yang dirilis BRI secara kuartalan. Yakni indeks aktivitas bisnis, indeks ekspektasi aktivitas bisnis, indeks sentimen bisnis, dan indeks kepercayaan pelaku bisnis terhadap pemerintah. Keempat indeks tersebut pada triwulan IV-2021 mengindikasikan hal yang positif.

Bagi Amam, pelaku bisnis sudah semakin yakin akan ada peningkatan volume bisnisnya pada triwulan I-2022. Pihaknya meyakini dengan melihat dinamika yang terjadi di masyarakat sekarang ini, indeks tersebut akan kembali membaik pada periode tiga bulan pertama tahun ini.

“Artinya pada triwulan II-2022 itu juga akan ada peningkatan bisnis yang tentunya membawa optimisme kepada BRI, khususnya segmen kecil dan menengah yang memang populasinya ini sangat besar. Bahwa penyaluran kredit di triwulan kedua dan di sepanjang 2022 bisa sesuai bahkan lebih tinggi dari target yang ditetapkan kepada kami, yaitu sebesar 11,67 persen,” paparnya.

Strategi Penyaluran Kredit BRI

Untuk itu BRI pun telah mempersiapkan beberapa strategi. Pertama, yakni business follow stimulus. Ia menilai hal itu akan diperkuat melalui akselerasi melalui pengembangan bisnis melalui ekosistem-ekosistem.

Untuk business follow stimulus, menurutnya tahun ini BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR sebanyak Rp260 triliun, di mana Rp30 triliun di antaranya merupakan KUR untuk bisnis kecil. Ada juga PEN Generasi II untuk segmen kecil yang nilainya mencapai Rp15 triliun. 

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa semua kredit disalurkan menggunakan dana internal emiten bank berkode saham BBRI tersebut. Sehingga harus dipastikan pendekatannya meskipun sebagian disubsidi, adalah pendekatan kelayakan dari bisnis nasabah. 

“Saya yakin, semakin banyak bisnis-bisnis yang potensial di bisnis kecil maupun menengah di masyarakat akan membawa peluang kami untuk terus meningkatkan segmen bisnis kecil dan menengah di BRI,” pungkasnya.