<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Ramadan dan Lebaran Dorong Peredaran Uang Tumbuh 11,5 Persen Capai Rp6.957,3 Triliun

  • JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2021 tumbuh meningkat sesuai pola musiman di bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri. Posisi M2 pada April 2021 sebesar Rp6.957,3 triliun atau tumbuh 11,5% year on year (yoy). Meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,9% yoy. […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2021 tumbuh meningkat sesuai pola musiman di bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri.

Posisi M2 pada April 2021 sebesar Rp6.957,3 triliun atau tumbuh 11,5% year on year (yoy). Meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,9% yoy.

“Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponennya yaitu uang beredar sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham,” kata Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono dalam publikasi resmi, Kamis 27 Mei 2021.

Pertumbuhan M1 pada April 2021 sebesar 17,4% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,8% yoy. Pertumbuhan uang kuasi juga meningkat, dari sebesar 5,9% yoy pada bulan sebelumnya menjadi 9,7% yoy pada April 2021.

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, akselerasi M2 pada April 2021 terutama dipengaruhi oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih, peningkatan tagihan bersih kepada pemerintah pusat, serta perbaikan penyaluran kredit.

Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih sebesar 10,7% yoy, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 7,9% yoy. Demikian pula pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang tercatat sebesar 45,0% yoy, lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya sebesar 42,0% yoy.

Selain itu, kontraksi pertumbuhan kredit juga membaik, tercatat sebesar -2,4% yoy pada April 2021 yang tidak sedalam -3,7% yoy pada Maret 2021.