<p>Asuransi Unit Link bukan Investasi/ YouTUbe @Yofie Setiawan</p>
Nasional

Ramai Aduan Dari Pemegang Polis Unit Link, Ayo Kenali Risikonya

  • Belakangan banyak masyarakat pemegang polis asuransi jenis unit link mengadu ke OJK dan DPR lantaran merasa dirugikan. Bisa jadi Anda juga pernah ditawari jenis produk proteksi tersebut dari tenaga pemasaran lewat email maupun telemarketing.
Nasional
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Belakangan banyak masyarakat pemegang polis asuransi jenis unit link  mengadu ke OJK dan DPR lantaran merasa dirugikan. Bisa jadi Anda juga pernah ditawari jenis produk proteksi tersebut dari tenaga pemasaran lewat email maupun telemarketing.

Sebenarnya seberapa besar risiko unit link? Melalui kanal sikapiuangmu.ojk.go.id, dijelaskan bahwa unit link merupakan pengembangan dari produk proteksi yang dikombinasikan dengan produk investasi. 

Membeli produk unit link bak pepatah menyelam sambil minum air.  Sekali melangkah, kita meraih beberapa hal sekaligus. Pertama, memperoleh perisai asuransi untuk melindungi kita dari kejadian tak terduga di masa depan. Kedua, mendapatkan manfaat investasi yang akan menambah aset kita.

Aidil Akbar Madjid, perencana keuangan yang juga Ketua Umum Independent Financial Planner Club (IFPC) menjelaskan bahwa unit link adalah jenis asuransi yang mengkombinasikan asuransi permanen (whole life) dengan produk investasi.

Dengan kelebihan tersebut, jenis produk asuransi satu ini digandrungi masyarakat. Terbukti, dalam 10 tahun terakhir, produk unit link tumbuh 10.000 persen. padahal dalam periode yang sama asuransi konvensional hanya tumbuh 380 persen.

 

Risiko Unit Link

 

Namun seperti halnya produk investasi lainnya, unit link juga tidak bebas risiko. Salah satunya risiko penurunan nilai investasi.  Selain itu, pemegang polis juga tidak bisa dengan mudah melacak ke mana dananya diinvestasikan. 

Lalu pemegang polis juga kerap kesulitan menentukan biaya apa saja yang harus dikeluarkan menyusul pilihan investasi tersebut. 

Risiko lain, biaya investasinya juga cukup tinggi. Saat membeli polis unit link, pemegang polis tidak akaan segera meraih investasi optimal di lima tahun pertama. Pasalnya, di periode tersebut, hasil investasi akan dikurangi dengan biaya akusisi. 

Bahkan, ada produk asuransi link unit yang membebankan biaya akuisisi kepada nasabah hingga 41 persen dari setoran premi asuransi untuk lima tahun pertama.

Sebaliknya, dengan mengambil asuransi dan investasi secara terpisah, nasabah akan sangat leluasa menentukan keputusan keuangannya. Mereka bisa mengurangi atau bahkan menyetop investasinya tanpa khawatir kehilangan perlindungan dari asuransinya.

Bandingkan dengan investasi di instrumen terpisah seperti reksa dana misalnya, yang dapat ditelusuri dengan mudah penempatan dananya. 

Untuk itu, calon pemegang polis perlu mempertimbangkan secara matang, mana yang lebih baik antara membeli satu paket proteksi dan investasi sekaligus (unit link) atau membelinya secara terpisah, produk proteksi sendiri, dan produk investasi juga sendiri.

“Produk unit link juga kurang memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk menghentikan investasinya ketika mengalami kesulitan finansial,” kata Aidil dalam situs resmi OJK seperti dikutip Rabu, 15 Desember 2021. 

Sayangnya selama ini agen atau tenaga pemasar perusahaan asuransi tidak selalu memberikan informasi penting terkait risiko tersebut kepada konsumen.

Tips Memilah Produk Unit Link

Devi Dimitra Maksum dari Manulife Financial memberikan sejumlah tips agar calon pemegang polis tidak terjebak saat membeli unit link. 

Pertama, pilih jenis unit link yang sesuai dengan profil pribadi kita. Misalnya, nasabah konservatif jangan memilih unit link dana saham yang berisiko tinggi, sebaliknya nasabah agresif jangan memilih unit link pendapatan tetap yang memberi imbal hasil rendah.

Kedua, membeli unit link dari perusahaan asuransi yang sehat, besar, dan terpercaya. Selain itu pelajari juga track record perusahaan tersebut dalam membayar klaim nasabah apakah mudah atau sulit.

Ketiga, pelajari dengan seksama ilustrasi produk unit link yang dibuat oleh agen. Jangan ragu sedikit pun untuk menanyakan jika merasa kurang jelas atau tidak paham. Di samping itu, pastikan agen memiliki lisensi atau sertifikat sebagai agen penjual unit link yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Hanya agen yang memiliki sertifikat ini yang berhak menawarkan produk unit link kepada konsumen.

Keempat, cermati komponen biaya yang diberlakukan perusahaan asuransi penerbit unit link. Sebagai gambaran, jika kita membeli reksa dana langsung ke manajer investasi akan dikutip fee pengelolaan dana sekitar 2%, maka ketika kita membeli unit link dari perusahaan asuransi, logikanya kita akan dikenakan fee dua kali: untuk membayar perusahaan asuransi dan membayar si manajer investasi. /Tim EPK

Jenis -Jenis Unit Link


Sebelum berinvestasi di produk unit link, ada baiknya kita mengenali lebih jenis-jenis unit link yang ada di pasar. Dengan mengetahui perbedaan karakteristik antara unit link, kita bisa menyesuaikan produk unit link mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil pribadi kita. 

Mohammad B. Teguh, perencana keuangan dari Quantum Magna Financial menyebut setidaknya ada empat jenis unit link.

Pertama, Cash Fund Unit Link atau unit link pasar uang. Biasanya, perusahaan asuransi penerbit unit link jenis ini menempatkan portofolio investasi nasabahnya 100% pada instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek. Jika kita tergolong investor yang konservatif dan tidak berani mengambil risiko besar, produk unit link jenis ini bisa jadi pilihan, sebab selain berjangka waktu pendek, risikonya paling rendah.

Kedua, Fixed Income Unit Link atau unit link pendapatan tetap. Lazimnya, komposisi dana investasi nasabah akan difokuskan minimal 80% di instrumen obligasi. Jika kita yang ingin mendapatkan keuntungan pada tingkat bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten, bisa mempertimbangkan untuk mengambil unit link tipe ini.

Ketiga, Managed Unit Link atau unit link pendapatan campuran, yang biasanya menempatkan portfolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Banyak orang yang berpendapat, jenis unit link ini sesuai bagi para nasabah yang ingin memperoleh pendapatan memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.

Ke empat, Equity Unit Link atau unit link dana saham, yang menempatkan dana nasabah pada saham minimal 80%. Jika kita ingin mendapatkan keuntungan berinvestasi secara maksimal bisa mempertimbangkan unit link ini. Syaratnya, kita harus berani mengambil risiko tinggi. Sebab, nilai investasi yang kita benamkan di unit link jenis ini sangat bergantung pada pergerakan indeks saham