Ramai Berita KDRT, Berikut Dampak Psikologis Bagi Korban
- Baru-baru ini kabar tidak mengenakkan datang dari seorang public figure yang melaporkan kasus KDRT yang menimpanya.
Gaya Hidup
JAKARTA - Baru-baru ini kabar tidak mengenakkan datang dari seorang public figure yang melaporkan kasus KDRT yang menimpanya.
Laporan tersebut menambah panjang daftar kasus KDRT di Indonesia. Menurut Komnas HAM, Kasus KDRT adalah kasus dengan urutan pertama dalam seluruh kasus kekerasan terhadap perempuan di tanah air.
Pengertian KDRT
KDRT ( Kekerasan dalam rumah tangga ) atau domestic violence menurut psychology today adalah kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi ketika seseorang secara konsisten melakukannya dengan tujuan untuk mengontrol pasangannya melalui kekerasan fisik, seksual, atau emosional.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan kekerasan dalam rumah tangga sebagai "pola perilaku kasar dalam hubungan apa pun yang digunakan oleh satu pasangan untuk mendapatkan atau mempertahankan kendali atas pasangan intim lainnya."
Cakupan KDRT
Kekerasan ini banyak terjadi dalam hubungan relasi personal, dimana pelaku adalah orang yang dikenal baik dan dekat oleh korban, misalnya tindak kekerasan yang dilakukan suami terhadap istri, ayah terhadap anak, paman terhadap keponakan, kakek terhadap cucu.
Kekerasan ini dapat juga muncul dalam hubungan pacaran, atau dialami oleh orang yang bekerja membantu kerja-kerja rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut.
Dampak Psikologis pada Korban KDRT
Akibat kekerasan yang diterima, sangat dimungkinkan korban mengalami gangguan psikologis yang dapat berupa gangguan emosional, gangguan perilaku maupun gangguan kognisi.
Gangguan emosional yang dimaksud yakni emosi yang tidak stabil dan berdampak pada mood memburuk. Kemudian gangguan perilaku cenderung terlihat pada perubahan perilaku korban ke hal yang lebih negatif seperti malas yang berlebihan.
Terakhir gangguan kognisi yakni gangguan yang mempengaruhi pola pikir korban sehingga sulit untuk berkonsentrasi, sering melamun dan pikiran kosong atau hal sejenis lainnya.
- Selalu Waspada! Ini Alasan Mengapa Rumah Anda di Google Maps Harus Blur
- Jalankan Layanan Mobile Banking Tanpa Izin, Bank NTT Didenda BI Rp60 Juta
- Pertama Kali dalam Sejarah! Populasi China Susut Drastis dalam Enam Dekade
- Lulusan SMP ke Bawah, 2 Jutaan Pengangguran di Indonesia Pasrah
Dampak psikologis dari tindak kekerasan tidak sesederhana pemikiran masyarakat umum.
Korban KDRT dapat mengalami efek emosional dan psikologis jangka pendek dan jangka panjang, termasuk perasaan bingung atau putus asa, depresi, kecemasan, serangan panik, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Trauma ini cukup mempengaruhi korban, khususnya menyebabkan ketakutan dan kecemasan berlebihan sebagai akibat dari otak yang tanpa sengaja flashback akan kejadian kekerasan yang pernah dialami.
Begitu psikologis korban terkena dampaknya, maka pola pikir korban perlahan-lahan berubah dan mempengaruhi ke berbagai hal. Mulai dari cara berpikir terhadap sesuatu, hingga kestabilan emosi yang rentan.
Berikut tadi adalah artikel mengenai dampak psikologis terhadap korban KDRT. Semoga bermanfaat.