logo
<p>Gedung BNI kawasan Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Ramai Isu Penarikan Dana Massal di Bank BUMN, BNI: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir

  • Berdasarkan capaian positif sepanjang tahun 2024, BNI berkomitmen untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. BNI juga terus meningkatkan kualitas layanan perbankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan tetap kokoh meskipun menghadapi tantangan global serta ketatnya likuiditas di industri perbankan. Pencapaian positif sepanjang tahun 2024 menjadi landasan kuat bagi BNI untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. BNI juga menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu penarikan dana massal di bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan berbagai isu yang berkembang di media sosial terkait ajakan menarik dana secara massal dari bank BUMN.

“Kami selalu mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Operasional BNI diawasi ketat oleh regulator seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, BNI juga merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” ujar Okki melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, Sabtu 22, Februari 2025. 

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan CASA yang Stabil

Sepanjang tahun 2024, BNI mencatat pertumbuhan tabungan sebesar 11% secara tahunan (yoy), dengan peningkatan signifikan pada semester kedua setelah peluncuran aplikasi wondr by BNI. Porsi Current Account Saving Account (CASA) terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) juga berhasil dipertahankan di kisaran 70%, mencerminkan strategi pengelolaan likuiditas yang efektif.

Baca Juga: Total Laba Himbara Tembus Rp140,92 Triliun pada 2024

Kualitas Aset dan Intermediasi yang Terjaga

BNI berhasil menjaga kualitas aset yang tercermin dari perbaikan rasio Non-Performing Loan (NPL), yang turun dari 2,1% menjadi 2% hingga akhir Desember 2024. Selain itu, fungsi intermediasi perbankan berjalan optimal dengan pertumbuhan kredit mencapai 11,6% yoy. Total aset BNI juga mengalami peningkatan sebesar 4% yoy, mencapai Rp1.129,8 triliun.

Profitabilitas Tetap Tumbuh Positif

Dari sisi profitabilitas, laba bersih BNI terus mengalami peningkatan dari Rp20,9 triliun menjadi Rp21,5 triliun. Pendapatan non-bunga (non-interest income) tumbuh sebesar 11,9% yoy, sedangkan pendapatan bunga bersih (net interest income) mencapai Rp40,5 triliun.

Komitmen Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan capaian positif sepanjang tahun 2024, BNI berkomitmen untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. BNI juga terus meningkatkan kualitas layanan perbankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.