Ramai- Ramai Tanam Mangrove, Apa Sih Manfaatnya?
- Belakangan ini media disuguhkan dengan berbagai berita mengenai sejumlah perusahaan yang melakukan aksi menanam mangrove.
Sains
JAKARTA - Belakangan marak berita mengenai sejumlah perusahaan yang melakukan aksi menanam mangrove. Kebanyakan, tujuan perusahaan-perusahaan tersebut menanam mangrove adalah alasan mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Perusahaan yang melakukan penanaman mangrove baru-baru ini adalah OCBC, Blibli, The International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), PT Timah, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, diketahui total luas mangrove Indonesia adalah 3.364.076 Ha. Dari total luasan sebesar 3.364.076 Ha mangrove Indonesia, berdasarkan status kawasan, 79% atau seluas 2.661.291 ha berada dalam kawasan hutan, 21% atau seluas 702.798 ha berada di kawasan APL atau bukan kawasan hutan.
- Bumi Resources (BUMI) Targetkan Produksi Batu Bara 75-80 Juta Ton
- Sediakan Beragam Fasilitas untuk Golongan Rentan, FKM UI Raih Penghargaan
- Datang Lebih Awal, Firli Bahuri Penuhi Panggilan Kepolisian Sebagai Tersangka
Namun, apa sebenarnya manfaat dari tanaman mangrove? Melansir Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, mangrove memiliki sejumlah manfaat. Berikut diantaranya:
1. Melindungi dari bencana
Vegetasi hutan mangrove mampu melindungi struktur bangunan, tanaman pertanian, atau vegetasi alami dari kerusakan yang disebabkan oleh badai atau angin yang membawa garam melalui mekanisme filtrasi.
2. Habitat satwa langka
Hutan mangrove sering menjadi tempat tinggal berbagai jenis satwa, dengan lebih dari 100 jenis burung yang mendiami wilayah ini. Luas daratan lumpur yang berdekatan dengan hutan mangrove juga sering dijadikan tempat pendaratan ribuan burung pantai migran termasuk jenis burung langka seperti Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).
3. Menyerap karbon
Fotosintesis mengubah karbon anorganik (CO2) menjadi karbon organik dalam bentuk material vegetasi. Pada umumnya, di sebagian besar ekosistem, material tersebut mengalami pembusukan dan mengeluarkan karbon kembali ke atmosfer sebagai CO2.
Namun, sebagian besar kandungan material organik mangrove tidak mengalami pembusukan. Oleh karena itu, hutan mangrove memiliki peran yang lebih besar sebagai penyerap karbon daripada menjadi sumber karbon.
4. Rekreasi
Sebagai destinasi wisata alam, hutan mangrove memberikan pengalaman yang unik karena karakteristiknya yang berada di peralihan antara darat dan laut. Selain memberikan hiburan kepada wisatawan, hutan mangrove juga berperan sebagai sumber pembelajaran tentang lingkungan langsung dari alam.
Kegiatan wisata tersebut tidak hanya memberikan pendapatan langsung melalui penjualan tiket masuk dan parkir bagi pengelola, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Hal ini terwujud melalui penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha baru, seperti pembukaan warung makan, penyewaan perahu, dan pemandu wisata.
5. Mengikat racun
Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan terikat pada permukaan lumpur atau terjebak di antara molekul-molekul partikel di dalam air. Beberapa spesies tertentu di hutan mangrove bahkan berperan dalam proses penetrasi racun secara aktif.