Ramayana Diprediksi Rugi pada Kuartal III-2021, Mirae Beberkan Alasannya
- Meskipun PPKM Level 4 lebih longgar dibandingkan dengan PPKM Darurat, daya beli masyarakat berpenghasilan rendah masih lemah
Korporasi
JAKARTA – Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya memprediksi kinerja emiten PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan mengalami rugi bersih pada kuartal III-2021. Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan Level 3 di Jawa-Bali pada Agustus 2021.
Christine mengakui, meskipun PPKM Level 4 lebih longgar dibandingkan dengan PPKM Darurat, pihaknya melihat daya beli masyarakat berpenghasilan rendah masih lemah.
Atas analisis tersebut, Mirae Asset Sekuritas memotong earnings atau pendapatan RALS masing-masing sebesar 34% dan 18% untuk tahun ini dan 2022.
Padahal, diketahui sepanjang semester I-2021 laba RALS melejit hingga 2.471% year-on-year (yoy). Jumlahnya tercatat Rp137,83 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu nilainya sebesar Rp5,36 miliar.
- Adhi Karya Tawarkan Obligasi Rp673,5 Miliar untuk Beli Aset dan Bayar Utang
- Laba Bersih Bank Sampoerna Ambles 38,74 Persen Jadi Rp18,5 Miliar pada Paruh Pertama Tahun Ini
- Penjualan Turun, Laba Pizza Hut Malah Melejit 202,8 Persen Jadi Rp31,5 Miliar
Sementara itu, pendapatan RALS juga naik 16,3% yoy dari Rp1,47 triliun per semester I-2020, menjadi Rp1,71 triliun pada periode ini.
Namun, sejauh ini Christine bilang realisasi stimulus Jaminan Sosial Nasional baru mencapai 45% per Juli 2021. Belum lagi penutupan toko RALS selama PPKM Darurat dan persyaratan vaksinasi COVID-19 untuk memasuki mal selama PPKM Level 4.
“Kebijakan tersebut akan menurunkan traffic ke toko dan pendapatan retailer, termasuk RALS,” tambahnya.
Penurunan forecasts juga didukung oleh Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Juli 2021 menurun hingga di bawah 100 poin, tepatnya di 80.2 poin.
Adapun bantuan subsidi upah sebesar Rp1 juta yang diberikan kepada pekerja dengan gaji bulanan di bawah Rp3,5 juta diperkirakan tidak terlalu mengungkit belanja.
“Terlepas dari itu, kami kira dengan berlalunya Lebaran tahun ini, stimulus yang diberikan tidak dibelanjakan untuk bisnis pakaian RALS,” kata dia.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, RALS diketahui telah menutup dua gerai dan membuka dua gerai baru. Ini membuat jumlah gerai yang dioperasikan tetap berjumlah 106, terdiri dari 101 gerai Ramayana, 3 Robinson, dan 2 Cahaya.