Philips
Dunia

Rampingkan Perusahaan, Philips Pangkas 4.000 Pekerja

  • Perusahaan multinasional asal Belanda, Philips, pada Senin waktu setempat, memperkirakan akan memangkas sekitar 4.000 pekerja dengan alasan merampingkan perusahaan.

Dunia

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - Perusahaan multinasional asal Belanda, Philips, pada Senin waktu setempat, memperkirakan akan memangkas sekitar 4.000 pekerja dengan alasan merampingkan perusahaan.

Dilansir dari The Economic Times, langkah tersebut adalah akibat dari diangkatnya CEO baru Philips Roy Jakob yang mengambil alih kendali perusahaan pada awal bulan ini.

"Prioritas utama kami adalah meningkatkan aksi yang bisa membangun kembali kepercayaan kepada para konsumen," kata Jakobs dalam sebuah pernyataan, Senin, 24 Oktober 2022.

Kemudian, Jakobs mengklaim bahwa pemangkasan pekerja itu adalah keputusan yang sangat sulit. Pemotongan tersebut mewakili lebih dari 5% tenaga kerja perusahaan dari total 78.000 pada tahun lalu.

Adapun, perusahaan memperkirakan reorganisasi yang akan dilakukan menelan biaya hingga 300 juta Euro atau sekitar Rp4,59 triliun. (Kurs 1 Euro: 15.315)

Perseroan juga mengatakan bahwa pendapatan yang disesuaikan sebelum bunga, pajak dan amortisasi telah jatuh sampai dengan 60% pada kuartal ketiga.

Sekadar informasi, Philips telah kehilangan sekitar 30 miliar Euro (Rp460 triliun) dari nilai pasar sejak Juni pada tahun lalu perusahaan menarik 5,5 juta ventilator yang digunakan untuk mengobati sleep apnea.