Embung Gumelem di Kabupaten Magelang
Nasional

Rampung! Proyek Infrastruktur Air Senilai Puluhan Miliar di Magelang

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan dua infrastruktur air di Kabupaten Magelang. Keduanya yaitu Embung Gumelem Kecamatan Pakis dan Sabo Dam Sungai Krasak Kecamatan Salam.
Nasional
Khafidz Abdulah Budianto

Khafidz Abdulah Budianto

Author

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan dua infrastruktur air di Kabupaten Magelang. Keduanya yaitu Embung Gumelem Kecamatan Pakis dan Sabo Dam Sungai Krasak Kecamatan Salam. Pembangunan dua infrastruktur air itu bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan pengendali sedimen akibat akitivitas vulkanik Gunung Merapi.

“Sarana dan prasarana sumberdaya air seperti bendungan dan embung dibangun untuk menjawab berbagai isu terkait ketahanan air dan kedaulatan pangan,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadi Muljono dalam keterangan tertulisnya, Selasa 23 Januari 2024. Seperti diketahui, Embung Gumelem menelan dana senilai Rp18,7 miliar yang berasal dari APBN.

Pembangunannya cukup singkat dimulai pada Mei 2023 dan rampung pada Desember 2023. Embung berkapasitas 13.260 meter kubik ini mampu mengaliri pertanian hortikultura pada lahan seluas 260,44 hektare dengan debit air 2 liter/detik. Keberadaannya juga memberikan manfaat penyediaan air baku di Kabupaten Magelang.

Embung Gumelem akan mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat dengan menyimpan air pada saat musim penghujan dan menyediakan air saat musim kemarau,” papar Basuki. Embung ini juga digunakan untuk upaya konservasi sumber daya air. Tidak hanya itu, keberadaannya yang dilengkapi jogging track dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru.

Adapun Sabo Dam Sungai Krasak pembangunannya menelan dana Rp29,9 miliar dan dibangun sejak Februari 2023 hingga rampung Desember 2023. Sabo Dam Krasak dibangun 2 titik bertingkat di tengah bendung dengan cakupan 0,9 hektare. Keberadaannya mampu mengalirkan air, sekaligus membendung sedimen atau endapan material vulkanik.

Resiko bencana banjir lahar di hilir dapat diminimalisir sebab apabila bendung tidak mampu menahan semua aliran debris, maka akan dilewatkan melalui bagian atas (overtopping). Pembangunan Sabo Dam Sungai Krasak di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dengan Kontraktor Pelaksana PT Mandiri Agung Pribadi.

Selain untuk mengurangi risiko dan dampak banjir lahar dari Gunung Merapi, Sabo Dam Sungai Krasak juga dimanfaatkan sebagai ruang publik untuk pariwisata di Magelang. Fasilitas food court dan area mini soccer saat ini telah diselesaikan pembangunan turut melangkapi dam ini sebagai salah satu ruang publik baru.