Rampung Tahun Ini, Pembangunan Jaringan Irigasi Lhok Guci Aceh Capai 97 Persen
- Progres pembangunan Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci Aceh yang bertujuan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian sudah mencapai 97,02%
Nasional
JAKARTA - Progres pembangunan Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci yang bertujuan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian di Aceh sudah mencapai 97,02% dan ditargetkan selesai pada 2022.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jaringan irigasi yang telah dibangun Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Pembangunan banyak bendungan di berbagai daerah akan diikuti pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasinya. Sehingga dapat memberikan manfaat untuk mengaliri ke sawah-sawah petani," kata Basuki dalam keterangan resmi dikutip Rabu,11 Mei 2022.
- Masih Kalah Dari Timor Leste dan Malaysia, Bos INA Akui Target Kelola Investasi US$200 Miliar Bisa Meleset
- 4 Film Bioskop Terbaru yang Bisa Ditonton Saat Libur Panjang Mei 2022
- One Way Diterapkan di Tol Kalikangkung hingga Cikampek pada 6-9 Mei, Ini Pembagian Waktunya
Jaringan irigasi Lhok Guci akan mengairi area seluas 18.542 hektare (Ha). Hingga kini pembangunannya sudah memasuki tahap kedua meliputi pembangunan saluran primer sepanjang 10 kilo meter (km) dan saluran sekunder sepanjang 812 meter (m) dengan otcome seluas 1.408 ha sawah yang akan dialiri air.
Awalnya telah dilakukan pembangunan Bendungan Lhok Guci pada 2004-2008. Kemudian dilanjutkan pembangunan saluran pada 2018-2015 hingga menjadi salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) dengan penyelesaian tahap I pada 2015-2017.
Setelah itu masuk tahap kedua pada 2018-2020 yang pengerjaannya sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Hal ini akhirnya menyebabkan refocusing anggaran.
Meski terkena recofusing anggaran, pembangunan tahap II DI Lhok Guci tetap dilanjutkan oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) (PTHK) - Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp255,55 miliar.
Rencananya, pada tahun berikutnya DI Lhok Guci akan ditingkatkan lagi fungsionalnya agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani di Kabupaten Aceh Barat untuk mendukung gerakan Aceh Mandiri Pangan yang ditargetkan Pemerintah Provinsi Aceh.
Selain DI Lhok Guci, ada DI Jambo Aye Kanan yang merupakan jaringan irigasi lainnya di Provinsi Aceh dan termasuk ke dalam PSN. Dengan begitu, setelah selesai di bangun kedua jaringan tersebut akan mengairi total area seluas 21.570 Ha.