<p>Karyawan menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu Bank BUMN di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup signifikan pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 195 poin atau 1,33 persen ke level Rp14.415 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,039 poin atau 0,04 persen ke level 97,869 pada pukul 14.53 WIB. New Normal yang akan diberlakukan secara bertahap dianggap menjadi sentimen positif terhadap pergerakan pasar saat ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Ranking Pertumbuhan Laba 10 Bank Terbesar RI: BTN Paling Berseri, BNI Gigit Jari

  • TrenAsia.com menghimpun data dan mengurutkan kinerja pertumbuhan laba bersih dan pendapatan tahun lalu dari 10 bank individual (bank only) terbesar di Indonesia (berdasarkan jumlah aset 2020).

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Wajah industri perbankan sepanjang tahun pagebluk COVID-19 diwarnai dengan kontraksi di berbagai lini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, industri perbankan nasional secara konsolidasian mengalami penurunan laba bersih dan pendapatan. Melansir statistik perbankan OJK edisi Desember 2020, total laba bersih bank umum tercatat sebesar Rp104,71 triliun, susut 33,08% dibandingkan dengan 2019 Rp156,48 triliun.

Setali tiga uang, pendapatan bank umum tahun lalu juga terekam berkurang 4,11% menjadi Rp794,09 triliun dari sebelumnya pada 2019 senilai Rp828,19 triliun.

Lebih lanjut, TrenAsia.com menghimpun data dan mengurutkan kinerja pertumbuhan laba bersih dan pendapatan tahun lalu dari 10 bank individual (bank only) terbesar di Indonesia (berdasarkan jumlah aset 2020).

Hasilnya, hanya ada dua bank yang berhasil mempertahankan kinerja laba bersih positif. Berdasarkan laporan keuangan individual 2020, berikut pertumbuhan laba bersih dan pendapatan 10 bank terjumbo di Tanah Air.

Laba Bersih
1. BTN +664,59%
Nasabah melakukan transaksi di teller kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Ungkapan kecil-kecil cabai rawit rasanya tepat menggambarkan kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) ini. Bagaimana tidak, di antara merahnya rapor perbankan nasional akibat virus corona, emiten bersandi saham BBTN ini malah berhasil melipatkgandakan laba bersih secara signifikan.

Hingga akhir 2020, laba bersih BBTN meroket 664,59% menjadi Rp1,60 triliun dari sebelumnya pada 2019 berjumlah Rp209,26 miliar. Di sisi lain, pendapatan BBTN justru mengalami kontraksi tipis 1,98%. Alhasil, pendapatan BBTN menjadi Rp25,16 triliun dari semula Rp25,67 pada 2019.

2. Bank Panin +0,32%
Manajemen PT Bank Pan Indonesia Tbk. atau Bank Panin. / Facebook @paninbankfanpage

Hampir serupa dengan BTN, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) alias Bank Panin juga berhasil menumbuhkan laba bersih di tengah situasi perekonomian sulit tahun lalu. Tercatat, laba bersih bank dengan kode saham PNBN ini tumbuh tipis 0,32% dari posisi 2019 sebesar Rp3,06 triliun menjadi Rp3,07% tahun lalu.

Sayangnya, pendapatan perusahaan tak sebaik capaian laba bersih. Per 31 Desember 2020, pendapatan PNBN susut 9,13% menjadi Rp13,92 triliun dari sebelumnya Rp15,32 triliun pada 2019.

3. BCA -3,63%
Karyawan melayani nasabah di gerai BCA Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Oktober 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Kendati tak mampu tumbuh positif, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil menekan kontraksi laba bersih dan pendapatan di level satu digit.

Tahun lalu, laba bersih BCA tertekan 3,63% menjadi Rp26,27 triliun dibandingkan dengan 2019 Rp27,26 triliun. Tak hanya itu, pendapatan BCA juga kontraksi tipis 2,51% menjadi Rp62,02 triliun dari sebelumnya Rp60,50 pada 2019.

4. BTPN -12,57%
Bank BTPN. / Btpn.com

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menjadi pembuka deretan bank yang mengalami kontraksi laba bersih sebanyak dua digit. Pada 2020, BTPN mencatat laba bersih senilai Rp1,39 triliun, turun 12,57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,59 triliun.

Setali tiga uang, pendapatan BTPN juga harus tergerus hingga 13,08% menjadi Rp12,36 triliun dari sebelumnya Rp14,22 triliun pada 2019. BTPN mengaku, salah satu faktor penyebab kontraksinya laba bersih adalah perlambatan kredit.

Pasalnya, perusahaan mencatat adanya pelemahan aktivitas bisnis dan repayment kredit yang lebih tinggi dari pemberian fasilitas kredit baru pada akhir kuartal IV-2020.

5. OCBC NISP -24,76%
Gedung Bank OCBC NISP. / Ocbcnisp.com

PT Bank OCBC NISP Tbk melaporkan amblesnya laba bersih hingga 24,76% menjadi Rp2,3 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya Rp3,23 triliun. Aspek pendapatan bank berkode saham NISP ini juga melemah 7,48% menjadi Rp12,48 triliun dari semula Rp13,49 triliun.

“COVID-19 banyak memberikan pelajaran bagi perseroan, mulai dari keterbatasan mobilitas yang mendorong akselerasi digital hingga perubahan perilaku nasabah yang semakin sadar akan pengelolaan keuangan dan investasi,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan resmi, Rabu, 10 Februari 2021.

6. Bank Mandiri -44,37%
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melaporkan laba bersih sebesar Rp14,15 triliun pada 2020. Laba bersih itu anjlok 44,37% dibandingkan dengan perolehan pada 2019 sebesar Rp25,44 triliun.

Sementara itu, pendapatan bank berlogo pita kuning ini juga susut 5,75% menjadi Rp71,88 triliun dari sebelumnya Rp76,27 triliun pada 2019.

7. BBRI -45,34%
Gedung BRI di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. / Bri.co.id

Bank dengan aset terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melaporkan laba bersih sebesar Rp21,15 triliun pada 2020. Capaian tersebut longsor 45,34% dari posisi 2019 Rp38,70 triliun. Sementara pendapatana perseroan juga susut 4,91% menjadi Rp109,95 triliun dari sebelumnya Rp115,63 triliun pada 2019.

Duit BRI banyak tergerus untuk menyiapkan bantalan akibat menurunnya kualitas kredit. Sepanjang 2020, restrukturisasi kredit mencapai Rp186,6 triliun atau setara 21,2% dari portofolio kreditnya. Imbasnya, bank yang fokus ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini harus melakukan pencadangan kredit hingga Rp65,16 triliun berbanding Rp38,36 triliun pada 2019.

8. CIMB Niaga -47,41%
Karyawan melayani nasabah di gerai CIMB Niaga Ditigal Lounge, Mal Gandaria City, Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Dampak pandemi bagi PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) memang tak main-main, virus asal China tersebut mampu membuat laba bersih CIMB Niaga menguap 47,41%. Hingga akhir tahun, laba bersih CIMB Niaga tercatat hanya tersisa Rp1,83 triliun, padahal pada 2019 perusahaan masih mampu mencetak laba senilai Rp3,48 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor Siahaan menyatakan, 2020 lalu merupakan tahun bersejarah di tengah tantangan yang dihadapi industri perbankan sebagai dampak dari COVID-19.

9. Bank Danamon -72,97%
Gedung Bank Danamon. / Danamon.co.id

Di posisi kedua paling bawah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melaporkan terjungkalnya laba bersih menjadi Rp1 triliun pada 2020, turun 72,97%  dari posisi 2019 Rp3,7 triliun.

Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki mengakui tahun lalu merupakan masa yang berat bagi industri perbankan. Buktinya, pendapatan Bank Danamon juga tergerus 3,46% menjadi Rp12,27 triliun dari perolehan pada 2019 Rp12,71 triliun.

10. BNI -81,17%
Kantor Bank BNI cabang Bursa Efek, Jakarta,. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BBNI harus menelan pil pahit sepanjang 2020. Tahun lalu, laba bersih BNI terjun bebas 81,17% menjadi Rp2,75 triliun dari capaian pada 2019 senilai Rp14,61 triliun.

Untungnya, penurunan pendapatan BNI tak sedalam laba bersih. Pada kuartal IV-2020, BNI meraup pendapatan sejumlah Rp51,89 triliun. Nilai ini turun 4,17 triliun dari sebelumnya Rp54,15 triliun pada 2019.

Kinerja Pendapatan
  1. BCA +2,51%
  2. BTN -1,98%
  3. Bank Danamon -3,46%
  4. BNI -4,17%
  5. BRI 4,91%
  6. CIMB Niaga -491%
  7. Bank Mandiri -5,75%
  8. OCBC NISP -7,48%
  9. Bank Panin -9,13%
  10. BTPN 13,08%