Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Rapor Go Public (IPO) di Awal Semester II-2024, Emiten Ini Bernasib Tragis

  • Dari 9 perusahaan yang debut di BEI pada awal semester II-2024, kinerja saham SPRE menjadi yang paling aktraktif, sementara ISEA bernasib tragis.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Sebanyak 9 perusahaan sukses mencatatkan sahamnya (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal semester II-2024. Menariknya, hampir semua emiten, pada hari perdana melantai di bursa harga sahamnya langsung mengalami Auto Rejection Atas (ARA). 

Namun, euforia tersebut tidak bertahan lama. Sebab, beberapa hari kemudian, ada emiten yang terbang ARA, namun berbalik Auto Rejection Bawah (ARB) selama beberapa hari. Situasi ini tentu saja membuat para investor ritel cemas, terutama yang membeli sahamnya di harga pucuk.

Nah, TrenAsia.com merangkum performa 9 emiten yang tercatat di BEI pada bulan Juli hingga Agustus 2024. Artikel ini juga berfungsi sebagai referensi dan bahan refleksi bagi investor yang tergiur mencari keuntungan jumbo dari saham IPO.

SPRE

PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) sebuah emiten yang bergerak di bidang alat dan aksesoris rumah tangga khususnya kasur asal Kota Padang, Sumatera Barat, melantai perdana pada 3 Juli 2024 dengan harga penawaran Rp125 per saham.  

Sesaat setelah melantai, saham SPRE hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 3%. Namun, hingga perdagangan hari ini, Jumat, 9 Agustus 2024, saham tersebut telah melonjak 167,15% menjadi Rp366 per saham.

PART

PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) yang melantai di hari yang sama dengan SPRE, sahamnya nyaris ARA. Diketahui saham emiten suku cadang otomitif ini melenting 30% ke level Rp136 per saham dari harga penawarannya di harga Rp105 per saham. 

Setelah itu, saham PART sempat menyentuh harga terendahnya di level Rp110 per saham pada 8 Juli 2024, namun, hingga perdagangan hari ini saham berhasil melaju kokoh di angka Rp164 per saham, yang menandakan kenaikan 25,19%. 

ISEA

PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) melantai di BEI pada 8 Juli 2024. Perusahaan eksportir udang ini melepas harga penawaran di angka Rp250 per saham. Kala di hari perdana saham ini hanya naik 16% ke level Rp290 per saham. 

Namun, setelah itu, harga saham ini berhasil ARA selama beberapa hari, dan menyentuh level tertingginya di Rp500 per saham pada 18 Juli 2024. Sayangnya, saham ini langsung ARB berulang kali, dan saat ini harganya berada di bawah IPO yaitu Rp113 per saham.

BLES

PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) juga melantai pada hari yang sama dengan ISEA. Bedanya, saham perusahaan batu bata ringan yang merupakan afiliasi konglomerat Hermanto Tanoko ini langsung mengalami ARA saat debutnya.

Diketahui saham BLES pada hari perdana, sukses melesat 34,43% ke posisi 246 per saham dari harga penawarannya di angka Rp183 per saham. Saham ini sempat menyentuh level tertingginya di angka Rp306 per saham, namun, kini sahamnya bertengger di angka Rp218 per saham. 

GUNA

PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) melantai di BEI pada 9 Juli 2024 dengan melakukan harga penawaran umum di angka Rp150 per saham. Ketika hari perdana melantai saham perusahaan kacang-kacangan ini sukses menyentuh ARA ke level Rp202 per saham. 

Bukan hanya di hari perdana, saham ini juga sempat ARA berhari-hari hingga menyentuh level tertingginya Rp404 per saham pada 24 Juli 2024. Namun, saat ini saham ini telah melandai ke level Rp304 per saham. 

GOLF

PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF), yang bergerak di bidang rekreasi dan perhotelan, melantai pada hari yang sama dengan GUNA. Sahamnya juga langsung mengalami ARA pada hari perdananya.

Emiten yang merupakan afiliasi Tommy Soeharto ini menawarkan sahamnya pada harga Rp200 per saham. Sahamnya sempat mencapai harga tertingginya di Rp272 per saham pada 9 Juli 2024, namun saat ini harganya berada di Rp218 per saham.

LABS

PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) yang bergerak di sektor kesehatan melantai di bursa pada 10 Juli 2024. Saham ini juga sukses melejit ARA di debutnya ke level Rp137 per saham dari harga penawarannya sebesar Rp102 per saham. 

Saham ini tidak hanya mengalami ARA sekali, tetapi juga pernah mencapai level tertingginya sebesar Rp196 per saham pada 12 Juli 2024. Namun, hingga saat ini, sahamnya mengalami penurunan dan kini berada di level Rp124 per saham.

DOSS

PT Global Digital Sukses Tbk (DOSS), yang bergerak di sektor ritel alat fotografi, resmi melantai di BEI pada 7 Agustus 2024. Setelah debutnya, saham ini langsung menunjukkan performa gemilang dengan mengalami ARA dalam dua hari berturut-turut.

Diketahui DOSS melakukan harga penawaran umum perdana di harga Rp135 per saham, dan langsung melejit ke level Rp282 per saham. Namun, pada perdagangan berjalan hari ini telah melandai Rp252 per saham.  

NEST

PT Esta Indonesia Tbk (NEST) sebuah perusahaan sarang burung walet melantai di BEI pada 8 Agustus 2024, kemarin. Saham ini juga langsung ARA di hari perdanannya ke level Rp270 per saham. 

Di hari kedua melantai, saham NEST sempat terkena tekanan aksi profit taking di mana pagi tadi saham ini sempat menyentuh ke harga Rp250 per saham. Namun, hingga perdagangan sesi pertama hari ini, saham perusahaan kembali meroket ke level Rp296 per saham.